Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang merupakan satuan elite TNI AL menggelar peringatan Hari Ulang Tahun ke-61 di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Jumat, (31/3/2023).
Pada perayaan ulang tahun ini sekaligus diisi penyematan brevet kehormatan pada empat Perwira Tinggi TNI AL.
Baca juga: Kepala Staf Koarmada RI Tinjau Latihan Kopaska dengan Pasukan Khusus AL Pakistan di Kepulauan Seribu
Empat perwira tinggi TNI AL yang mendapat kehormatan tersebut yaitu Asops Kasal Laksamana Muda TNI Dehih Hendrata, Deputi Bidang Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantanas Laksmana Muda TNI Dr. T.S.N.B Hutabarat.
Kemudian Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Erwin S. Aldedarma serta Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Agus Hariadi.
"Baru saja kita menyaksikan brivet kehormatan Manusia Katak, terhadap empat perwira tinggi. Empat perwira tinggi ini mempunyai jabatan yang strategis dari mulai asisten operasi, panglima armada satu, mantan panglima armada dua dan panglima armada tiga," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali di Jakarta Utara, Jumat, (31/3/2023).
Dalam penyematan Brevet kehormatan tersebut merupakan bentuk penghargaan tertinggi dari Kopaska TNI AL terhadap empat Perwira Tinggi yang dinilai telah memberikan dharma bhakti dan sumbangsih.
Berupa pikiran, tenaga, dukungan, rasa simpatik dan moril untuk perkembangan dan kemajuan Kopaska TNI AL di masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang.
Baca juga: Dipimpin 3 Pati Bintang 2 TNI AL, Kopaska Latihan Raid Demolisi di Pulau Damar Kepulauan Seribu
Kemudian penyematan ini diwarnai sejumlah aksi, diawali dengan small boat operation, melaksanakan penembakan dan demolisi, dilanjutkan menembak pistol dan pengambilan nama sandi, diakhiri dengan upacara penyematan Brevet kehormatan Manusia Katak.
"Tadi (Penyematan brevet diwarnai aksi) sudah melalui jalur laut dan darat, kemudian melaksanakan latihan penembakan, dan mendapat nama sandi. Acara ini adalah tradisi dari komando pasukan angkatan laut," tegas Kasal Laksamana TNI, Muhammad Ali.
Sejarah Kopaska TNI AL
Kopaska didirikan oleh Presiden Soekarno dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Kep. M/KSAL 5401.13 paca 31 Maret 1962. Semboyan Kopaska adalah Tan Hana Wighna Tan Sima yang artinya "Tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi".
Pada saat terbentuknya Pasukan Katak pada 31 Maret 1962, saat itu hanya dibekali dengan peralatan minim teknologi, dengan jumlah personel terbatas, namun, tugas yang harus diemban amat berat dan memiliki nilai strategis.
Baca juga: Profil Laksma TNI Kresno Buntoro Kini Jabat Kababinkum TNI, Berikut Perjalanan Kariernya
Dalam merebut kembali Irian Barat dari Belanda pada 1961, Indonesia menugaskan Komando Tertinggi (Koti), membentuk operasi Mandala (Trikora). Tugasnya merebut kembali Irian Barat dari Belanda. Selanjutnya, Armada RI menyiapkan pasukan berani mati, dengan tugas pokok menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Belanda di Biak, dan menenggelamkan kapal Karl Dorman.
Kolonel Laut OP Koesno dikukuhkan sebagai Komandan Kopaska TNI AL pertama, Mayor Laut Oerip Santeso dan Sertu PDD Emil Yoseph sebagai pelatih Selanjutnya, akhir Januari 1962, Mabesal membentuk instruktur grup, dengan memanggil personil TNI AL dari korps jasmani, berpangkat Perwira Pertama hingga Tamtama sebanyak 17 prajurit, pada awal Februari dilatih dan dipersiapkan sebagai pasukan katak.
Latihan ini bersifat tertutup, puncaknya pada 31 Maret 1962, Panglima Angkatan Laut (Pangal), Laksamana Madya RE Martadinata meresmikan berdirinya satuan Pasukan Katak, yang kemudian dikenal dengan Kopaska.