Di antaranya dalam upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi kebakaran, terlebih Pertamina mengklaim sudah sesuai standar internasional.
"Harus dilakukan audit terhadap teknologi dan sistem keamanan kilang minyak Pertamina untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan standar pengamanan obyek vital," kata Amin.
Sementara untuk mencegah spekulasi, terutama tudingan adanya motif perburuan rente di tengah melonjaknya konsumsi bahan bakar minyak, Komisi VI DPR akan meminta penjelasan Direksi Pertamina.
Terlebih, Amin menambahkan, kebakaran ini terjadi menjelang Lebaran dan liburan panjang di mana kebutuhan BBM sangat tinggi.
Seperti diketahui, kilang Dumai bukan hanya memproduksi berbagai jenis BBM, namun juga memproduksi avtur dan LPG.
"Konsumsi BBM, Avtur dan LPG saat Lebaran biasanya naik, Pertamina harus punya exit strategi guna mencegah kelangkaan pasokan BBM, tanpa merugikan masyarakat maupun membebani keuangan negara," tandasnya.