TRIBUNNEWS.COM - Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tanggal 6 April tiap tahunnya.
Tahun ini, Hari Nelayan Nasional jatuh di hari ini, Kamis (6/4/2023).
Hari Nelayan Nasional ini diperingati untuk salah satu bentuk apresiasi pada jasa para nelayan yang rela berselimut angin hingga menembus badai hanya untuk pemenuhan kebutuhan protein dan gizi bagi para seluruh lapisan masyarakat.
Hal itu pun seperti kata bijak yang dikatakan oleh Vincent Van Gogh “Para nelayan tahu bahwa laut itu berbahaya dan badai itu mengerikan, tetapi mereka tidak pernah menemukan alasan yang cukup bahaya untuk tetap di darat.”
Selain itu, peringatan Hari Nelayan Nasional juga sebagai bentuk pengingat untuk bersyukur atas kesejahteraan hidup dan menjaga garis pantai terluar Indonesia.
Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Nelayan Nasional 2023, Beserta Cara Membuatnya dan Bagikan di Media Sosial
Dikutip dari laman Indonesia Baik, inilah sejarah Hari Nelayan Nasional yang diperingati setiap 6 April tiap tahunnya.
Sejarah Hari Nelayan Nasional
Peringatan Hari Nelayan Nasional ini sejak masa pemerintahan Orde Baru pada tahun 1960.
Adapun perayaan Hari Nelayan Nasional ini merupakan sebuah tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat untuk mengungkapkan rasa bersyukur atas kesejahteraan hidup selama ini.
Seperti halnya dilakukan upacara tradisional di Teluk Pelabuhan Ratu, Banten, untuk pengingat rasa syukur terhadap sang penjaga laut.
Upacara tradisional tersebut dengan cara melarungkan atau mengalirkan sesajen ke laut dengan harapan agar keadaan alam kedepannya semakin baik dan hasil tangkapan para nelayan semakin meningkat.
Diketahui, sesajen yang digunakan biasanya berupa kepala hewan kambing yang dipesisir pantainya diiringi dengan sebuah tarian.
Seiring berjalannya waktu, saat ini perayaan Hari Nelayan Nasional mengalami revolusi dengan cara perayaannya menaburkan benih ikan, udang, maupun pelepasan anak penyu ke tengah laut.
Sebagain informasi, laut di Indonesia ini memiliki potensi dari segi ikan sangatlah besar karena berada ditengah-tengah Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Namun, malah masih banyak nelayan yang kehidupannya di bawah garis kemiskinan.
Hal itu disebabkan kurangnya kemampuan dan modal bagi para nelayan Indonesia untuk melakukan pengelolaan hasil laut, masalah itu sangat membuuthkan peran pemerintah dalam pengelolaan insutru perikanan dengan baik.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)