TRIBUNNEWS.COM - Pemudik mulai memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta pada pekan ke-3 Ramadan 2023.
Para pemudik tersebut memilih pulang kampung lebih awal karena untuk menghindari kepadatan yang biasa terjadi sepekan menjelang lebaran.
Kota yang menjadi destinasi para pemudik tersebut didominasi daerah seperti Semarang, Solo, Yogyakarta, Blitar, Surabaya, dan Malang.
Sementara itu 447.000 tiket mudik yang tersedia di Stasiun Pasar Senen dan Gambir telah terjual untuk pekan ke-3 Ramadan.
Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta juga telah menambah kereta tambahan dengan 1.513 perjalanan dan tiket kereta api jarak jauh sebanyak 1 juta kursi.
Dari pemantauan jurnalis Kompas TV di Stasiun Pasar Senen, Jonah Hamonangan mengatakan kepadatan pemudik terjadi pada pagi hari.
Baca juga: Kemenhub Imbau Pemudik Naik Kereta ke Pelabuhan Merak untuk Hindari Macet
"Kami sudah datang di Stasiun Pasar Senen mulai dari pukul 6 pagi, dan memang pantauan saat ini pada pukul 11 sudah mulai menurun," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (8/4/2023).
Dia menambahkan, kepadatan di Stasiun Pasar Senen dan Gambir akan mulai terjadi lagi pada sore hari.
"Dikarenakan untuk kereta tujuan Surabaya, Solo, Semarang, dan Jogja ini memang didominasi yang berangkat di pagi hari dan malam," jelasnya.
Oleh sebab itu PT KAI mempunyai strategi untuk mengurangi kepadatan pada hari menjelang lebaran yaitu dengan memberikan diskon sebanyak 20 persen.
Diskon tersebut mulai berlaku pada empat hari keberangkatan, yaitu pada 14-17 April.
"Jadi untuk penumpang yang ingin mendapatkan harga murah, sekaligus ingin pulang kampung mungkin boleh dibeli tiket dengan keberangkatan tanggal 14, 15, 16, 17," terang Jonah.
Diskon tersebut berlaku untuk semua destinasi, tetapi hanya tersedia sebanyak 30 ribu kursi.
Sementara itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memprediksi akan terjadi kenaikan dalam arus mudik nasional pada Hari Raya Idul Fitri 2023 sebanyak 47 persen.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pada konferensi pers usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
"Kami melaporkan bahwa terjadi suatu kenaikan saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," ujar Budi Karya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (24/3/2023).
"Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional," jelasnya.
Dalam mengatur arus mudik yang naik secara signifikan tersebut, Kementrian Perhubungan akan berkoordinasi dengan Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Dalam konferensi pers tersebut, Budi Karya juga mengatakan akan mengadakan mudik gratis.
"Bis gratis itu paling tidak dari Kementrian Perhubungan ada 500 bis," ujarnya.
Pihaknya tidak hanya mengerahkan bus dalam mudik gratis tersebut, tapi juga akan mengerahkan kapal laut dari Tanjung Priok, Jakarta menuju Semarang, Jawa Tengah.
"Kita akan lakukan H-5 dari Priok menuju Semarang," jelasnya.
Baca juga: Persiapan Tol Solo-Jogja untuk Mudik 2023, Pekerjaan Dikebut hingga Sebagian Digratiskan
Pada kesempatan lain, PT Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 19 April 2023.
Pada arus mudik lebaran 2023 ini, Jasa Marga mengatakan akan ada kenaikan volume kendaraan sebesar 2 persen dari tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Oktaviana.
"Puncak arus mudik itu akan jatuh di H-3 tanggal 19 April 2023," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (5/3/2023).
"Kita prediksikan di hari tersebut ada sekitar 138 ribu kendaraan atau naik 2 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal di tahun 2022," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang)