Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengungkapkan bahwa kesejahteraan anak yatim menjadi tanggung jawab semua pihak.
Pemerintah, pihak swasta, hingga masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama besarnya.
Zainut mengatakan kepedulian terhadap anak yatim tidak boleh dibatasi hanya dilakukan pada bulan Ramadan.
"Perhatian dan kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa tidak cukup hanya berlangsung selama bulan Ramadan saja, tetapi harus dilakukan sepanjang waktu sampai mereka memasuki fase perkembangan dan usia yang bisa hidup mandiri," ujar Zainut melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/4/2023).
Baca juga: 1.535 Paket Sembako Ramadan Dibagikan ke Enam Desa di Gresik
Hal ini disampaikan Zainut saat menghadiri Santunan 1.000 Anak Yatim yang digelar Badan Pelaksana Pengelola Masjid (BPMI) Istiqlal.
Menurut Zainut, santunan kepada anak-anak yatim dapat dilanjutkan juga di luar bulan Ramadan.
"Pendidikan dan tumbuh-kembang anak yatim pada hakikatnya merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai umat yang beriman," tutur Zainut.
Dia menilai masjid menjadi tempat yang tepat untuk memupuk rasa kepedulian.
Zainut menilai masjid merupakan simbol dari kesetaraan, sehingga dapat menjadi penghubung kasih sayang antar umat.
Lebih jauh, masjid dapat menjadi penghubung kasih sayang warga masyarakat dengan anak yatim.
"Mari kita menciptakan masjid yang ramah anak dan responsif terhadap problematika sosial, pendukung kasih sayang kepada sesama manusia, utamanya anak yatim," pungkas Zainut.