Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dominan masyarakat Indonesia lebih berpihak pada pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD dibandingkan Komisi III DPR RI perihal isu aliran dana tidak wajar senilai lebih dari Rp300 triliun di Kementerian Keuangan RI.
Keterangan itu sebagaimana hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disampaikan langsung Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Dalam surveinya, LSI membuka simulasi pertanyaan kepada respondennya yakni perihal adanya pernyataan anggota DPR terhadap sikap Mahfud MD yang membocorkan isu aliran dana tidak wajar itu.
Djayadi menjelaskan isi pertanyaannya yang berangkat dari pernyataan anggota DPR yang menyebut, 'seharusnya pak Mahfud tidak menyampaikan informasi aliran dana itu tidak disampaikan kepada publik karena itu terancam hukuman 4 tahun'.
Baca juga: Eks Kepala PPATK: Transaksi Janggal Rp 349 T Harusnya Tak Dilaporkan ke Siapa pun Sebelum Ada LTKM
"Kami tanyakan kepada publik, (hasilnya) 58,5 persen masyarakat itu menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut, ada 27 persen yang menyatakan setuju bahwa seharusnya pak Mahfud MD tidak membocorkan informasi tersebut kepada publik," kata Djayadi dalam paparannya yang disampaikan secara daring, Minggu (9/3/2023).
Dari hasil surveinya itu, Djayadi mengungkapkan dominan masyarakat lebih kepada mengamini sikap Mahfud MD.
"Jadi dalam konteks ini tampaknya masyarakat lebih kepada posisi pak Mahfud dibanding anggota DPR," ucap dia.
Tak cukup di situ, pada simulasi pertanyaan lain, dominan masyarakat kata Djayadi kembali lebih percaya pada sikap dari Mahfud MD saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI.
Baca juga: Eks Kepala PPATK: Transaksi Janggal Rp 349 T Harusnya Tak Dilaporkan ke Siapa pun Sebelum Ada LTKM
Di mana saat rapat itu kata Djayadi, sekitar 44 persen respondennya mengaku mengikuti rapat melalui tayanganan media dan streaming hingga selesai.
Di antara yang mengikuti rapat itu kami tanyakan mana yang mereka lebih percaya? Bunyi pertanyaan dari survei LSI.
Hasilnya, dominan respondennya kembali menyatakan lebih percaya kepada Mahfud MD dan hanya 3,6 persen yang percaya kepada DPR RI.
"Mayoritas masyarakat menyatakan lebih percaya kepada pak Mahfud (63,3 persen) yang percaya kepada DPR 3,6 persen yang percaya kepada keduanya 16,5 persen," ucap Djayadi.
"Jadi lagi-lagi tampaknya publik lebih cocok sikap atau posisi pak Mahfud dalam hal ini soal aliran dana tidak wajar Rp300 triliun lebih di Kemenkeu," tukasnya.
Sebagai informasi, survei dari LSI ini dilakukan pada periode 31 Maret - 4 April 2023.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), atau teknik memiliki sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.
Margin of error (MoE) dari survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Adapun wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.