TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mulai digadang sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres) potensial dalam Pemilu 2024.
Hal ini terjadi setelah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini berani membongkar dugaan adanya pencucian uang di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 349 triliun.
Wakil Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) Fadel Muhammad menilai tepat bila Mahfud MD diusulkan sebagai cawapres dalam Pemilu 2024.
Pasalnya, Mahfud selama ini dikenal sebagai sosok yang berani dalam menyuarakan kebenaran di tengah-tengah masyarakat.
"Masyarakat butuh sosok cawapres yang berani dalam menyuarakan kebenaran dan punya integritas yang baik ," ujar Fadel di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Fadel menyebut Mahfud sebagai sosok politikus yang paripurna.
Sebab, dia pernah duduk di lembaga yudikatif sebagai Ketua MK, legislatif sebagai anggota DPR dan eksekutif sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Baca juga: PAN Klaim Mahfud Setuju Dibentuk Pansus soal Transaksi Janggal Rp349 Triliun
"Jadi kemampuan dan pengalamannya tidak perlu diragukan lagi," kata dia.
Dengan itu, senator asal Gorontalo ini yakin arah pembangunan Indonesia akan lebih baik bila Mahfud MD dipercaya menjadi cawapres.
"Mahfud pasti bisa mengelola kabinet dengan baik berbekal pengalaman yang dimilikinya," puji mantan Gubernur Gorontalo ini.
Terkait tingkat keterpilihan dalam Pemilu 2024, Fadel optimis Mahfud MD punya tingkat elektoral yang tinggi khususnya di Wilayah Jawa Timur (Timur). Hal ini kata dia, bisa menjadi magnet bagi partai-partai besar untuk mendorongnya maju sebagai capres bila ingin mendapat efek ekor jas atau coattail effect.
"Jadi siapapun presiden yang berpasangan dengan Mahfud MD bisa dipastikan akan menang dalam pertarungan pemilihan presiden (pilpres) mendatang," pungkasnya.