TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Taruna Merah Putih Provinsi Papua Mardiantika Watubun mengajak generasi muda Papua memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.
“Berdasarkan refleksi saya dan melihat kondisi sosial, perempuan sepertinya (aksesnya) masih terbatas,” kata Tika sapaan Mardiantika Watubun kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Padahal, kata Tika, perempuan sebenarnya dapat berkembang pesat apabila mendapat kesempatan terutama akses di bidang pendidikan.
Melihat kondisi ini, Tika merasa terpanggil untuk menginisiasi penyelenggaraan program Papua Youth Model United Nations.
“Program Papua Youth Model United Nations (MUN) ini dibuat berdasarkan inisiasi Taruna Merah Putih,” ujar Tika.
Baca juga: Sepekan Terakhir TNI-Polri Ringkus 2 Anggota KKB di Puncak dan Nduga Papua, Ini Sosoknya
Alumnus Hubungan Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini berharap anak-anak yang tergabung dalam TMP (Taruna Merah Putih), bisa langsung berpartisipasi baik sebagai peserta maupun sebagai panitia dalam kegiatan Papua Youth MUN yang rencananya akan digelar pada 4-6 Mei 2023 mendatang.
“Ini juga salah satu harapan saya agar anak-anak muda Papua membangun relasi sehingga wawasan terbuka ketika berinteraksi dengan generasi muda dari daerah lainnya,” ujar Tika.
Tika menjelaskan Model United Nations (MUN) merupakan simulasi sidang konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Para peserta MUN yang hadir akan berperan sebagai delegasi dari suatu negara.
Dalam kegiatan MUN, kata Tika, individu akan terlibat dalam diskusi atau musyawarah dengan agenda tertentu dalam bentuk council yang membahas tentang permasalahan yang sedang diperbincangkan di dunia.
Selama sidang berjalan, para delegasi akan menyampaikan argumen-argumen dan bernegosiasi mewakili kepentingan negaranya terkait topik pembahasan yang diangkat dalam sidang.
Melalui partisipasi dalam kegiatan MUN, menurut Tika, generasi muda dapat ikut berdiskusi dan mengkritisi isu-isu global yang sedang terjadi.
Baca juga: Operasi Damai Cartenz Perluas Wilayah Pencarian Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Papua
Selain itu, Tika menjelaskan MUN mengajarkan peserta agar memiliki kemampuan dalam menulis, bernegosiasi, menyampaikan argumen yang substantif serta berbicara di depan berbagai peserta lain sebagai perwakilan negara masing-masing.
Mengingat berbagai manfaat yang didapatkan oleh peserta dari kegiatan tersebut, MUN telah dilakukan di berbagai perguruan tinggi maupun organisasi di berbagai provinsi di Indonesia.
Tentang PYMUN
Tika menjelaskan Papua Youth Model United Nation bertujuan mendorong pemuda-pemudi di Papua untuk melihat permasalahan yang sedang terjadi baik pendidikan, kesehatan dan lingkungan saat ini.
Dengan demikian, kata Tika, para pemuda-pemudi di Papua memahami dan dapat memberikan solusi dengan cara yang lebih terstruktur baik secara nasional maupun internasional.
Selain itu peserta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi, diplomasi yang baik, kritis dalam berpikir, cepat tanggap serta memiliki jejaring dan wawasan yang luas.
Lebih lanjut, Tika menjelaskan Papua Youth MUN diinisasi oleh gerakan Papua Future Diplomats dan Taruna Merah Putih Provinsi Papua.
Baca juga: Kantor Bupati Dogiyai Papua Tengah Terbakar, Polisi Periksa 2 Saksi
Kegiatan ini juga dilakukan dengan kolaborasi bersama Papua Muda Inspiratif.
Kerja sama ini sangat mendukung program bagi pengembangan pemuda-pemudi di seluruh sektor, khususnya sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
“Melalui program Papua Youth MUN, diharapkan kesadaran generasi muda Papua akan isu-isu global yang juga berdampak di Indonesia, khususnya Papua, dapat kian meningkat,” ujar Tika.