Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksmana Yudo Margono mengatakan akan mengerahkan pasukan untuk fokus pada evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif R/321 GT yang gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Rabu (19/4/2023) besok.
Yudo mengatakan saat ini jenazah almarhum Arifin masih berada di jurang dengan kedalaman 15 meter.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya yang ditayangkan di kanal YouTube Puspen TNI pada Selasa (18/4/2023).
"Karena posisinya 15 meter di jurang, sehingga kita usahakan besok pagi mudah-mudahan bisa terangkat," kata Yudo.
Yudo mengatakan, pasukan juga akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan dalam proses evakuasi tersebut.
Baca juga: Panglima TNI: 5 Prajurit yang Tertembak di Mugi-Mam Bisa Jalan Menuju Ambulans
Ia berharap proses evakuasi dapat dilaksanakan besok.
"Dan juga kita menjaga supaya tempatnya yang akan evakuasi ini aman dari serangan KST karena di situ masih memang tempatnya, atau lokasinya mereka bertahan di situ. Mudah-mudahan ini bisa kita laksanakan bersama untuk pengamanan sehingga mereka bisa evakuasi," kata Yudo.
Diketahui proses evakuasi jenazah almarhum Pratu Miftahul Arifin belum dapat dilakukan sampai saat ini di antaranya karena faktor cuaca buruk dan terjalnya medan.
Almarhum Pratu Miftahul Arifin gugur dalam baku temba dengan KST saat melakukan operasi pencarian pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera KST.