News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Kartini

10 Puisi Hari Kartini 2023, Bertema Perjuangan Perempuan, Cocok Digunakan pada Peringatan 21 April

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buku RA Kartini - Kumpulan Puisi Hari Kartini 2023, bertema perjuangan perempuan, diperingati setiap tanggal 21 April yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (21/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Kumpulan Puisi Hari Kartini 2023, bertema perjuangan perempuan.

Hari Kartini 2023 diperingati setiap tanggal 21 April yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (21/4/2023).

Membagikan puisi Hari Kartini 2023, bertema perjuangan perempuan dalam artikel ini dapat menjadi cara merayakannya.

Sebab Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok pahlawan nasional yang terkenal dengan jasanya memperjuangkan hak perempuan.

Puisi Hari Kartini 2023 yang penuh makna perjuangan perempuan ini dapat menjadi contoh untuk dibagikan di media sosial.

Simak puisi-puisi Hari Kartini 2023 penuh makna perjuangan perempuan, yang telah Tribunnews himpun sebagai berikut.

Baca juga: Hari Kartini, Pesan Asri Welas: Jangan Jiper Jadi Perempuan, Begitu Dipandang Sebelah Mata, Buktikan

Berikut puisi-puisi Hari Kartini mengutip dari Tribun Jabar.

1. Harum Namanya

Sehebat apapun wanita di dunia ini
Tak ada yang lebih hebat dibandingkan dengan dirimu
Secantik apapun wanita saat ini
Tak ada yang melebihi cantik mu

Karena cantik mu itu tulus
Karena hebat mu itu luar biasa
Kami sebagai wanita bukanlah apa-apa jika tanpa dirimu
Mungkin saja kami masih di rumah dan tak bisa kemana-mana

Namun lihatlah
Berkatmu
Berkat usahamu
Berkat kerja kerasmu

Kini semua wanita bisa melakukan apa saja yang diinginkan
Bisa menggapai cita seperti apa yang diinginkan
Bahkan negara ini juga sempat dipimpin oleh wanita
Lihatlah Ibu Kartini
Meskipun engkau telah tiada
Namun harum namamu akan abadi selamanya

2. Sang Inspirasi

Habis gelap terbitlah terang
Itulah semboyanmu
Tanpa ada sekat antara kita dan mereka
Kau menghapus semua sekat itu
Kau tunjukkan pada dunia
Tak ada beda antara wanita dan pria

Kau korbankan jiwa dan raga
Hidup dan mati demi keadilan kaummu
Dengan penuh semangat yang membara
Kau tunjukkan bahwa kami ini bisa
Usaha da semangatmu yang tak pernah padam

Meskipun cacian yang terus menerjang
Dengan semangat kau terus bertahan
Untuk menghancurkan sekat pembatas
Untuk selamanya

Kini hasilmu berbuah manis
Kini kaummu lebih dihargai
Kaummu memperoleh keadilan yang kau inginkan
Karena hal itulah kau menjadi inspirasi setiap perempuan

Kau adalah inspirasi bagi wanita di seluruh negeri
Kau adalah ibu kita
Terima kasih atas jasamu
Yang menjadikan kami wanita yang lebih kuat
Menjadikan kami wanita yang lebih hebat
Terima kasih Ibu Kartini
Doa kami selalu menyertai

3. Tanduk Perempuan

oleh Naurah Risadamayanti

Baswara rupa kami, buntara jiwa kami
Ibu Kartini titip pesan kepada kami
Jaga elok-elok seberkas harga diri
Angkat tinggi-tinggi kehormatan ini

Di saat ini tak lagi perempuan dikekang
Tak ada lagi kami dianggap membangkang
Hak-hak untuk kami kembali secara utuh
Tidak dipentingkan hanya saat butuh

Derajat, kni telah setara adanya
Pendidikan diemban secara merata
Mampu berdiri sejajar dengan putra
Ini masanya kami bebas beroleh

Siapa uang segan suruh kami untuk menunduk?
Jangan pikir kami tidak punya tanduk
Kami dapat saja buas nan liar menyeduruk
Pengetahuan membuat kamu tak lagi terpuruk

4. Di kala Mentari Tampakkan Sinarnya

Di kala mentari tampakkan sinarnya
Menandakan hari ini sudah berubah
Kami bukan wanita dulu yang bisa ditindas
Kini kami adalah wanita yang baru
Wanita yang penuh dengan keberanian
Wanita yang ingin terus belajar dan menggapai masa depan

Kami adalah kartini muda
Yang siap berjuang untuk bangsa
Tanpa rasa takut
Tanpa nyali yang ciut
Karena kami setara di mata dunia

Jika kalian berani menindas kami
Kami siap melawan di garis paling depan
Karena kami bukan wanita yang dulu
Berkat perjuangan ibu Kartiniku

5. Raden Ajeng Kartini

Engkaulah putri sejati
Sang putri yang harum namanya
RA Kartini

Cita-citamu sungguh sangat luhur
Tak gentar untuk memerdekakan kaum wanita
Tak takut meski dihadang senjata
Demi kebangkitan dari kaummu
Kau rela berkorban tumpahkan jiwa dan raga
Kau sejajarkan kami di mata dunia

RA Kartini
Kau adalah cerminan bagi kami
Dunia kami menjadi lebih indah karena mu
Menjadi lebih cerah karena perjuangan mu
Kami bangga sebagai seorang wanita karenamu

Kami berjanji padamu
Memajukan negeri ini meski kami adalah wanita
Kami ingin mengikuti jejak mu
Tak takut dengan kejamnya dunia
Demi melanjutkan citamu yang luhur untuk bangsa

Baca juga: 30 Ucapan Hari Kartini 2023 Penuh Makna Perjuangan Perempuan, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Kumpulan puisi Hari Kartini, dilansir dari TribunJogja, sebagai berikut:

6. Emansipasi Wanita

Raden Ajeng Kartini
Kau adalah wanita yang lahir di masa penjajahan
Seorang gadis cantik yang tumbuh dengan penuh perjuangan

Kau perjuangkan nasib wanita di negeri ini
Kini perjuanganmu telah berbuah manis
Coba kau lihat saat ini

Tak ada lagi wanita yang menderita
Tak ada lagi wanita yang tidak boleh bekerja
Karena sekat pembatas itu telah kau robohkan

Kini semua wanita bahagia
Karena mereka bebas untuk meraih cita
Bahkan wanita kini memiliki peran utama di mata dunia

Terima kasih R.A kartini
Engkau memang tokoh emansipasi wanita sejati

7. Puisi Pahlawan Bangsa R.A Kartini

Namamu kekal ditangan masa
Atas jasa, impian serta asa
Menyangking kaum permepuan pada kemerdekaan
dialah wahai sang putri bangsa

Tidak peduli jiwa yang lemah
Tetap mendayung tanpa mengeluh
Hingga kehendak berubah cita
Agar Perempuan tetap menjadi manusia

kodrat tetaplah qodrat
Tetapi jiwa tidak bisa dilarang
Seperti itulah cinta dibalik seni Tuhan
Tak akan berakhir kedepan meski terus berperang

Engkau adalah pahlawan bangsa
Yang yakin terhadap kekuatan Tuhan
Habis gelap terbitlah terang
takan terbenam sebuah ambisi

Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang sejarah
Nammu diingat setiap manusia nusantara

8. Putri Bangsa

Jiwa yang diadiluhungkan Tuhan
Seorang putri yang muncul dari suatu pandangan
Menantang adat demi kemajuan
Engkaulah putri bangsa

Ibu kita Kartini
Ibu yang menumbuhkan kesetaraan
Ibu yang berjuang tentang kesamaan
Tak mau dilihat lemah
Ibu kita bercita kemandirian

Ibu Kita Kartini
Ibu yang berbudi menata kehidupan
Menjalani masa dengan impian dan cita
Supaya putri bangsa tidak cuma penghias
Tak cuma pemandangan
Namun juga,
Pejuang perubahan bangsa

9. Kartini Milenial
Oleh: Azwar Aswin

Kau kini tak lagi harus berada di belakang
Ucapkanlah terima kasih pada seorang pengarang
Yang menulis surat-surat ke kawanya di negeri orang
Suarakan keinginan kaumu untuk bebas bertualang di padang ilalang

Kebayamu dijahit dengan benang-benang literasi
Batikmu ditulis dengan kebebasan berekspresi
Rambutmu kau sanggul dengan pena
Sandal kebaya kau ganti dengan sepatu kets

Kadang ada terlalu banyak buku,
dan terlalu sedikit waktu
Kadang ada terlalu banyak waktu,
dan terlalu sedikit buku

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke pelosok-pelosok sepi,
mengajak siapapun yang dia temui
untuk jatuh cinta pada kata-kata

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke tengah-tengah ramai,
mengajak siapapun yang ditemui
untuk jatuh bangun pada cita-cita.

Baca juga: Twibbon Hari Kartini 2023, Lengkap dengan Cara Membagikannya ke Media Sosial

10. Kartini, Laksana Pertiwi
Oleh: Nandita Velisa

Wahai Kartiniā€¦
Sayap perjuangan telah dibentangkan
Mengoyak oyak gelap merobek cahaya
Tirai momentum membuka menganga

Setiap dari kapurnya mencoret menulis aksara
Tulis surat itu tanda ksatria
Seorang Raden ayu
Dari Jepara

Kartiniā€¦
Berjalan sertindak demi setindak
Menundukkan kepala patuh
Hanya boleh berbicara pelan itu pun dengan berbisik

Dalam sukma tak pernah terganti
Dalam raga pancarkan cakrawala
Irama eloknya beralun bagai gurindam
Di sana kematian menjadi awal kehidupan
Tapi mati tanpa kematian adalah maya
Menarikan pena tak bertinta di atas lembar kertas
juga hidup tanpa kehidupan adalah maya
Segala terhapus, pupus, tak berbekas

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)(TribunJabar/Hilda Rubiah)(TribunJogja/Bunga Kartikasari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini