TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon presiden atau capres 2024 secara daring pada Jumat (21/4/2023) siang.
Pengumuman capres PDIP dilakukan pada Rapat DPP PDI Perjuangan yang ke-140 dan diperluas.
Dalam kesempatan itu, PDIP resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Keputusan ini diumumkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada Jumat (21/4/2023).
"Dengan mengucapkan bismillah, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden RI dari PDIP," kata Megawati dalam Rapat DPP Partai ke-140.
Baca juga: PDIP Umumkan Capres, Jokowi Tiba di Istana Batu Tulis Bogor
Dari dokumentasi Tribunnews.com, berikut sejarah perjalanan capres PDIP pada Pilpres mulai dari Pilpres 2004 hingga 2019.
Pilpres 2004
Untuk pertama kalinya PDIP mengusung calon presiden pada Pilpres 2004.
Kala itu, PDIP mengusung Megawati sebagai calon presiden. Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi didaulat menjadi cawapres.
Ada lima pasangan capres-cawapres yang bersaing pada Pilpres 2004.
Yakni Megawati-Hasyim, Wiranto-Salahuddin Wahid, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.
SBY-JK menang dengan dua putaran.
Megawati kalah meskipun merupakan seorang petahana. Megawati saat itu menjabat sebagai Presiden antara Juli 2001 dan Oktober 2004 menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dimakzulkan oleh MPR.
Pilpres 2009