News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2023

Makna Ketupat di Hari Lebaran dan Sejarahnya

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pedagang musiman membuat kulit ketupat untuk dijual di pasar Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (1/5/2022). Berikut adalah makna ketupat di hari Lebaran dan sejarahnya. Berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa oleh Sunan Kalijaga.

TRIBUNNEWS.COM - Umat muslim tengah berbondong-bondong untuk menyambut datangnya hari Lebaran atau Idul Fitri.

Saat Lebaran, kuliner yang sering disajikan adalah ketupat.

Berikut adalah makna ketupat di hari Lebaran, dikutip dari laman Diskominfo Kalimantan Timur dan Kementerian Agama Jawa Tengah.

Ketupat merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar beras yang dimasak dengan cara direbus di dalam anyaman Janur.

Ketupat berasal dari kata "Kupat" dan memiliki arti ganda yakni ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).

Empat tindakan yang dimaksudkan antara lain: luberan (melimpahi), leburan (melebur dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar), dan laburan (menyucikan diri).

Baca juga: Tradisi Khas Idul Fitri di Indonesia, Hidangan Ketupat hingga Ziarah ke Makam

Selanjutnya, isian beras pada Ketupat dilambangkan sebagai hawa nafsu.

Daun kelapa muda atau Janur merupakan singkatan dari jatining nur atau cahaya sejati (hati nurani).

Jika digabungkan, Ketupat memiliki arti manusia yang menahan nafsu dengan mengikuti hati nurani.

Tradisi ketupat berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa oleh Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga sendiri merupakan salah satu tokoh Wali Songo yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Sunan Kalijaga menjadikan Ketupat sebagai budaya dan filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman.

Pada hari itu, banyak masyarakat yang menganyam dan mempersiapkan hidangan Ketupat.

Biasanya Ketupat diantarkan kepada kerabat yang lebih tua sebagai simbol kebersamaan.

Sunan Kalijaga membagikan Ketupat sebagai sarana untuk berdakwah menyebarkan agama Islam.

Ini menjadi pendekatan budaya oleh Sunan Kalijaga untuk mengajak orang Jawa untuk memeluk agama Islam pada kala itu.

Secara perlahan, tradisi Ketupat ini menjadi melekat di Indonesia sebagai hidangan Lebaran.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini