Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu ini terjadi bentrok antara anggota TNI-Polri di berbagai daerah.
Terbaru (30/4/2023) terjadi peristiwa pengeroyokan terhadap anggota Polres Merauke yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI Denzipur 11/MA di Merauke Papua Selatan.
Sebelumnya juga terjadi kejadian-kejadian bentrok antara Anggota TNI-Polri di Kota Kupang NTT berawal dari pertandingan futsal, penyerangan rumah Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK), dan juga penyerangan kantor Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (27/4/2023).
Pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan Dr. Ngasiman Djoyonegoro menyatakan prihatin dan menyayangkan terjadinya bentrok TNI-Polri pada momentum Hari Raya Idul Fitri.
"Karena dalam momentum besar rakyat Indonesia ini sangat diperlukan soliditas dan sinergitas TNI-Polri di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (30/4/2023).
Dia menyampaikan, dari waktu ke waktu pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, Panglima TNI dan Kapolri sudah bekerja keras menjaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri.
Simon berharap jangan sampai, hal itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Puspom TNI Investigasi Bentrok Oknum TNI dan Polri di Kupang hingga Jeneponto
"Lebaran momen suka cita rakyat Indonesia jangan dikotori oleh kejadian bentrok aparat yang mengganggu ketenangan. Apalagi sampai ada pihak-pihak yang bermain menjelang pemilu dan Pilpres 2024," ujarnya.
Penulis buku "Soliditas dan Sinergisitas TNI-POLRI Dalam Rangka Menjaga Persatuan dan Keutuhan Bangsa" ini menambahkan, berbagai insiden yang terjadi baru-baru merupakan ujian soliditas dan sinergitas TNI-Polri.
Selain itu demi tegaknya hukum harus diusut tuntas oleh tim gabungan TNI-Polri. "Langkah itu untuk menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri yang tidak akan terganggu oleh kejadian apapun," jelasnya.
Menurut dia, membangun soliditas dan sinergitas dengan seluruh komponen bangsa merupakan pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Apalagi unsur TNI-Polri sebagai pertahanan dan keamanan negara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terang Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta itu kesatuan dan persatuan adalah prasyarat utama.
"Sinergi seluruh elemen bangsa, akan menghantarkan kita mampu mengolah potensi-potensi unggulan nasional untuk membangun pertahanan-keamanan negara yang kuat dan tangguh," tuturnya.
Simon menegaskan bahwa insiden-insiden yang terjadi baru-baru ini merupakan ujian soliditas dan sinergitas TNI-Polri.
"Saya yakin dalam kepemimpinan Panglima TNI dan Kapolri saat ini akan melewatinya dengan baik, demi mendukung Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045," pungkasnya.