TRIBUNNEWS.COM - Beredar informasi terkait penyebab kecelakaan bus jatuh ke dalam sungai di area Obyek Wisata Guci, Kabupaten Tegal pada Minggu (7/5/2023) akibat anak kecil menaikkan rem tangan.
Sebagai informasi, kecelakaan terjadi ketika bus tengah dipanasi mesinnya dengan kondisi telah direm tangan dan ban sudah diganjal.
Namun, tiba-tiba bus yang pada saat kejadian ada 37 penumpang dari Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan tersebut berjalan sendiri dan jatuh ke dalam sungai di area obyek wisata Guci.
Sementara terkait informasi anak kecil mengangkat rem tangan, Kapolres Tegal, AKBP Mohammad Sajarod Zakun angkat bicara.
Sajarod mengungkapkan informasi tersebut masih didalami oleh penyidik usai bus berhasil dievakuasi.
Baca juga: Identitas Korban Tewas Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Total Jadi 2 Orang, Sempat Alami Masa Kritis
Setelah berhasil, ia mengatakan akan langsung dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Untuk saat ini, terkait informasi tersebut, masih kami dalami, apa betul atau tidak, ada anak kecil yang memainkan rem tangan. Karena ini posisi bus masih ada di bawah, belum berhasil dievakuasi karena masih menunggu derek dan crane untuk mengangkatnya."
"Nanti setelah hasil penyelidikan maupun olah TKP, kita dapat mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa meluncur ke bawah," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (8/5/2023).
Sementara menurut pengakuan korban selamat, Ayum (54) menegaskan tidak ada anak kecil yang tengah bermain rem ataupun setir pengemudi.
Dikutip dari Tribun Pantura, saat kejadian, Ayum duduk di kursi urutan nomor dua persis di belakang kursi sopir.
"Gak ada (red, mainan rem tangan), gak ada anak kecil. Orang saya di depan, gak ada anak kecil," ujarnya.
Ia menjelaskan, bus meluncur ke bawah hingga jatuh ke sungai ketika mesin tengah dipanaskan.
Ayum menduga meluncurnya bus lantaran getaran mesin saat dipanaskan sehingga mengakibatkan benda yang digunakan untuk mengganjar terlepas.
"Karena mobil getar-getar kali, terus dia getar bawahnya, ganjalnya lepas. Karena posisinya menurun ya nyeroloklah, namanya juga roda," ujarnya.
Senada dengan Ayum, korban selamat lainnya, Herman (42) juga mengatakan tidak ada anak yang bermain rem tangan ataupun bermain di area kemudi.
Ia menegaskan seluruh penumpang duduk di kursi masing-masing.
Baca juga: Identitas Korban Tewas Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Total Jadi 2 Orang, Sempat Alami Masa Kritis
Namun, tiba-tiba bus berjalan sendiri.
"Bus tiba-tiba jalan, apa kesenggol rem tangannya atau gimana dah," ujarnya.
Lebih lanjut, Ayum menjelaskan rombongan tersebut adalah para peziarah yang telah berangkat dari Tangerang Selatan sejak Sabtu (6/5/2023).
Adapun tujuan pertama adalah Cirebon dan lalu dilanjutkan ke Pemalang.
Kemudian, perjalanan direncanakan dilanjutkan ke Guci lalu Pekalongan untuk membeli oleh-oleh.
"Dari Guci ini rencana mau pulang, tapi ke Pekalongan dulu mau beli oleh-oleh," ungkapnya.
Pengakuan Sopir Bus
Sopir bus, Romyani mengatakan rombongan ziarah yang diantara sejumlah dua bus.
Sebelum kecelakaan, Romyani mengungkapkan bus tengah dipanaskan.
Ia menegaskan telah memasang rem tangan dan memberikan ganjal di ban.
Dikutip dari Tribun Jateng, Romyani mengaku masih berada di belakang bus dan tengah mengobrol dengan panitia.
Baca juga: Korban Tewas Bertambah 1 Orang dalam Insiden Bus Masuk ke Jurang di Guci Tegal, Total Jadi 2 Orang
Ia sendiri posisinya sedang berada di belakang mobil dan mengobrol dengan panitia.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia."
"Saya kaget, saya bengong," ungkapnya.
Romyani mengatakan, ia tidak tahu persis jumlah penumpang yang sudah baik ke atas bus.
Setahunya, penumpang belum penuh.
Sementara total kursi keseluruhan mencapai 59 kursi.
"Penumpang sudah dievakuasi. Tadi ramai-ramai dengan warga," ujarnya.
Korban Tewas 2 Orang
Akibat insiden kecelakaan tersebut, hingga saat ini, ada dua korban tewas.
Dikutip dari Tribun Jateng, korban tersebut bernama Maja dan Ibin.
Untuk Maja, ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (7/5/2023) dan telah dimakakan pada Senin dini hari.
Baca juga: Penumpang Ungkap Detik-Detik Bus Jalan Sendiri Lalu Masuk Jurang, Tidak Terlihat Anak Bermain
Sementara Ibin, dinyatakan menninggal dunia pada Senin (8/5/2023) di RSUD dr Soeselo.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menuturkan, Ibin selaku korban luka berat meninggal sekitar pukul 02.00 WIB.
"Info yang tadi baru kami dapatkan, atas nama Bapak Ibin itu meninggal dunia sekitar jam 02.00 WIB," tutur Pilar di rumah duka korban meninggal lain di Jalan Pondok Serut, Paku Jaya, Serpong Utara, Senin.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Fajar Bahruddin Achmad/M Syofri Kurniawan)
Artikel lain terkait Kecelakaan Bus di Kawasan Wisata Guci