"Rancangan AIPA Message secara historis menegaskan perspektif AIPA mengenai peran penting kerja sama dan kolaborasi antara ASEAN dan AIPA dalam mencapai tujuan bersama," ucap Puan.
Rancangan AIPA Message juga merupakan penegasan komitmen untuk mengatasi tantangan yang dihadapi kawasan.
Seperti terorisme, keamanan maritim, dan kegiatan ilegal seperti penangkapan ikan dan perdagangan satwa liar.
Parlemen AIPA pun selalu mendorong partisipasi inklusif dalam proses pembangunan komunitas, harmonisasi kerangka hukum, dan penyelesaian konflik secara damai.
Puan menegaskan, AIPA Message dibuat untuk menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat Asia Tenggara.
"Secara khusus, AIPA dapat memberikan suara yang kuat dan dapat membantu memastikan bahwa kebutuhan, aspirasi, dan kepentingan masyarakat di ASEAN, termasuk mereka yang hidup dalam situasi rentan, tercermin dalam inisiatif regional, dan lebih jauh lagi, terwujud," terangnya.
Sejalan dengan tema KTT ASEAN 2023 di mana Indonesia memegang tongkat keketuaan, yakni ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, Puan menyebut DPR RI siap menjadi tuan rumah pertemuan AIPA.
Puan berharap, ASEAN dan AIPA bisa berkolaborasi lebih baik secara kolektif untuk mengusahakan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan seperti yang digambarkan dalam Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
"Selamat datang para delegasi KTT ASEAN dan peserta sidang antar-parlemen ASEAN atau AIPA di Indonesia. Semoga keketuaan Indonesia tahun ini bermanfaat dan menghasilkan kemajuan atas isu kawasan yang akan dibahas," kata Puan.