TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo, Mahyudin, menanggapi ramainya isu yang menyebut Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bakal mengisi posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Isu itu muncul pascaditetapkannya Johnny G. Plate sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi proyek BTS.
Menurut Mahyudin, Partai Perindo sangat menghormati hak prerogatif Presiden dalam memilih para pembantunya di kabinet.
"Partai Perindo dalam hal ini menghormati hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih anak bangsa terbaik sebagai menteri di kabinetnya," katanya, Jumat (19/5/2023).
Untuk itulah, tambah Mahyudin, Perindo tidak dalam posisi mendorong-dorong nama kepada presiden, untuk mengisi jabatan menkominfo.
"Kami yakin, Pak Presiden Jokowi dengan segala kejeliannya akan mampu memilih siapa kira-kira anak bangsa terbaik untuk mengisi jabatan tersebut," katanya.
Baca juga: Pengamat: Kemunculan Hary Tanoe ke Istana Perkuat Dugaan Kemungkinan Reshuffle Kabinet
Walau demikian, Mahyudin menegaskan bahwa Perindo siap jika Presiden Jokowi mempercayakan posisi Menkominfo kepada Perindo sebagai wujud kontribusi dan sumbangsih bagi kemajuan negara.
"Jika dipercaya, pasti Perindo akan siap. Sebagai wujud turut berkontribusi bagi pembangunan negara di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi," pungkasnya.
Seperti diketahui, reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi berhembus pekan ini setelah Menkominfo Johnny G. Plate sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi proyek BTS.
Sejumlah kalangan menyebut kemungkinan Partai Perindo akan bergabung dengan kabinet pemerintahan Jokowi.
Diantaranya, Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro menilai kemunculan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo di Istana Negara menemui Presiden Joko Widodo sebelum penetapan tersangka Menkominfo Johnny G Plate ada kaitannya dengan isu reshuffle.
Awalnya, Agung mengatakan bahwa kemungkinan reshuffle terbuka lebar setelah Plate terjerat kasus BTS Kemenkominfo oleh Kejaksaan Agung
Namun pertanyaan mendasar muncul, apakah posisi Menkominfo diisi oleh kader NasDem atau di luar itu.
"Di titik inilah kemunculan Hary Tanoe beberapa kali ke istana memperkuat dugaan bahwa dirinya atau kader Perindo ada kemungkinan menggantikan Johnny G Plate, sekaligus membuka kemungkinan bahwa reshuffle terbatas ini akan terjal," kata Agung kepada Tribunnews.com, Kamis (18/5/2023).
Dia mengatakan tak menutup isu reshuffle ini kemungkinan akan meluas karena momentum politik Jokowi dan NasDem untuk menata ulang relasi yang selama ini telah terjalin
"Dan kini memasuki fase minus setelah kemarin berada di titik terendah," kata Agung.