TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno masih belum memutuskan akan bergabung ke partai mana usai tak lagi bersama Partai Gerindra.
Diketahui, Sandiaga Uno kini dekat dengan dua partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kita jangan tergesa-gesa, lalui semua prosesnya secara alami," kata Sandiaga Uno kepada wartawan di Kawasan Pancoran, Kamis (18/5/2023) malam.
Dia menjelaskan alasannya belum memutuskan bergabung ke partai mana.
"Kita harus menyiapkan pemikiran dan gagasan ekonomi yang sesuai dengan tantangan masa kini," ujarnya.
Dia mengatakan hal itu disampaikan kepada koleganya di partai politik untuk bahan pertimbangan.
Diketahui, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan jika Sandiaga Uno bergabung ke PKS.
Diketahui setelah keluar dari Gerindra saat ini Sandiaga Uno tidak tergabung partai politik manapun
"Tidak masalah. PKS sebelum lebaran satu hari kalau nggak salah juga silahturahmi ke PPP. Jadi PPP ini saudara tuanya PKS atau partai yang lain," kata Mardiono di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Sandiaga Uno Ungkap Miliki Chemistry dengan Ganjar Pranowo: Sangat Nyaman
Kemudian Mardiono menyebutkan Partai Golkar itu saudara muda, PDIP saudara muda, apalagi PKS. PPP sudah berusia 50 tahun menjadi saudara yang tertua.
"Insyaallah menjadi referensi. Adapun ada anak muda, tetapi orang tua harus diutamakan terlebih dahulu," tegasnya.
Mardiono kemudian kembali menegaskan bahwa hal tersebut tidak bukalah masalah jika Sandiaga Uno gabung PKS.
"Tidak ada masalah, belum tentu (Beda poros politik). Pada suatu saat kita berbeda, pada suatu saat bisa bersama," tutupnya.
Adapun sebelumnya Presiden PKS Ahmad Syaikhu masih membuka peluang jika Sandiaga Uno hendak bergabung menjadi bakal calon wakil presiden Anies Baswedan.
Ia pun menegaskan peluang tersebut sangat mungkin terjadi.
"Iya sangat mungkin kalau (Sandi bacawapres Anies) memang itu bisa diwujudkan. Saya pernah menginisiasi ini ketika setahun lalu dalam pertemuan di Makassar," kata Syaikhu dalam konferensi pers di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Mardiono Tidak Mempermasalahkan Jika Sandiaga Uno Gabung ke PKS
Sandiaga menjadi bacawapres Anies ini tentu tidak menutup kemungkinan, tegas Syaikhu, mengingat politik selalu bergerak dinamis.
Namun begitu berdasarkan kesepakatan yang sudah ada di dalam Koalisi Perubahan, mereka menyerahkan secara penuh kepada Anies dalam hak memutuskan bacawapresnya nanti.
"Tentu politik ini dinamis dan masih sangat mungkin bisa terjadi, oleh karenanya kami di koalisi perubahan tentu sepenuhnya sebagai kesepakatan piagm koalisi akan menyerahkan masalah cawapres ini kepada Anies," tuturnya.
"Dan tentu harapan kami adalah ketika menentukan cawapres ini bukan hanya sekedar simbolis, tapi kita ingin bahwa cawapres yang dibawa oleh Anies ini akan bisa membawa efek kemenangan di 2024," Syaikhu menambahkan.
Diketahui, Sandiaga Uno terus menimbang partai mana yang akan menjadi pelabuhan terakhirnya, setelah dirinya hengkang dari Partai Gerindra.
Teranyar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sempat memberi kode jika hatinya ingin berjuang bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang didominasi oleh warna oranye.
"Saya lihat di sini banyak oranye, hati saya juga ke oranye," ucap Sandi saat mengisi Dialog Interaktif Ekonomi Kreatif bertajuk ‘Kreativitas Santri Milenial Hadapi Digitalisasi’, Minggu 7 Mei 2023, di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana, Kabupaten Bogor Jawa Barat.