Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Luar Negeri memberikan amanah kepada Indonesian Youth Diplomacy untuk mengadakan Asean Youth Agenda 2023 (AYA).
Agenda ini menjadi wadah bagi para pemuda Indonesia, negara Asean, serta mitra Asean lainnya untuk membahas isu krusial di Asean.
AYA 2023 yang diketuai oleh Indonesia ditargetkan menghasilkan tiga hal.
Pertama, menghasilkan rekomendasi kebijakan dari Pemuda Asean dan mitra Asean untuk diserahkan kepada pemimpin Asean. Rekomendasi ini berfungsi sebagai panduan kebijakan untuk memperkuat peran pemuda dalam kawasan Asean
Kedua, menghasilkan inisiatif kolaborasi bisnis. Pada perhelatan AYA, para pemuda akan menjembatani kolaborasi antara UMKM dan startup dengan perusahaan berskala besar lintas negara di Asean dan mitra Asean.
Setiap kolaborasi akan diturunkan jadi nota kesepahaman (MoU) yang selanjutnya akan diteken Presiden negara Asean.
Ketiga, penandatanganan pakta organisasi pelaksana AYA oleh organisasi pemuda dari masing-masing negara Asean dan mitra. Sehingga AYA akan menjadi kegiatan tahunan di Asean.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, AYA merupakan kesempatan langka dan penting bagi pemuda Indonesia serta negara Asean dan mitra lainnya untuk aktif terlibat mendiskusikan isu-isu krusial dan bersama membangun ASEAN.
"Setiap pemuda harus bisa menggunakan kesempatan ini untuk dapat turut membangun ASEAN" kata Dito dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023).
Menurutnya, setiap rekomendasi dan inisiatif kolaborasi bisnis yang akan dihasilkan dari rangkaian acara AYA ini akan sangat berharga bagi para pemimpin di kawasan ASEAN untuk menjadi kawasan ini damai, stabil dan sejahtera, serta menjadi kawasan epicentrum pertumbuhan.
Ketua Indonesian Youth Diplomacy Michael Sianipar mengatakan, perhelatan AYA merupakan langkah maju dalam mewujudkan aspirasi dan potensi pemuda ASEAN.
Baca juga: Kontribusi Telkomsat Dukung Sukses Gelaran KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo
"Kami percaya bahwa pemuda adalah kekuatan yang mampu membawa perubahan positif. Lewat AYA, kami ingin memperkuat peran pemuda dalam menjawab tantangan dan peluang masa depan. Di sini kami sangat menekankan pada kolaborasi, ini adalah kekuatan pemuda." jelas Michael.
Rangkaian kegiatan AYA akan difokuskan pada lima topik prioritas yang akan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Ada lima topik utama yang dibahas dalam agenda ini yakni masa depan dunia pendidikan dan kerja, ekonomi hijau, literasi dan inklusi digital, kesehatan dan ketahanan pangan.
Pelaksanaan AYA didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Surat Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Nomor 00282/KS/02/2023/44, tertanggal 7 Februari 2023.
AYA terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang akan berlangsung selama setahun kedepan dengan tiga acara utama. Pertana, Youth Innovation Challenge. Kegiatan ini sedang berlangsung dan puncaknya akan digelar pada 27 Mei 2023.
Kedua, Aseab Business and Startup Forum. Ini akan jadi kick-off dari inisiatif kolaborasi bisnis yang diinisiasi pemuda. Forum ini akan menghubungkan usaha baru, UMKM, dan startup dengan perusahaan/organisasi berskala besar lintas negara Asean dan mitra untuk mendorong kemitraan dan kolaborasi yang berkelanjutan.
Ketiga, Asean+ Youth Symposium, yakni puncak acara AYA yang akan diselenggarakan di Bogor dan Jakarta pada bulan September 2023, berdekatan dengan KTT ASEAN Ke-43. Perhelaran ini akan dihadiri oleh lebih dari 2.000 delegasi pemuda dari 33 negara dan 15 organisasi pemuda.
Baca juga: Kemendagri Dorong Pemuda Aktif Berpartisipasi di Pemilu 2024
Ada lima ketua gabungan yang ditunjuk dalam pelaksaan AYA ini, yakni Alia Noorayu Laksono, Maral Dipodiputro, Rorian Pratyaksa, Maudina Hartasya, dan Amira Bilqis.