News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Latihan Bersama Super Garuda Shield 2023 Bakal Libatkan Militer dari 22 Negara

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Final Planning Conference (FPC) yang dilaksanakan oleh 317 personel dari negara Indonesia, US, Perancis, Filipina, Australia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Papua Nugini , Timor Leste, dan Belanda.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar Latihan Bersama Super Garuda Shield tahun 2023.

Rencananya latihan militer tersebut akan melibatkan sebanyak militer dari 22 negara.

Hal tersebut telah dibahas dalam Final Planning Conference (FPC) yang dilaksanakan oleh 317 personel dari negara Indonesia, US, Perancis, Filipina, Australia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Papua Nugini , Timor Leste, dan Belanda yang telah ditutup secara resmi oleh Asops Panglima TNI Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad di Hotel Sangri-La Surabaya Jumat (19/5/2023).

Pelaksanaan FPC tersebut telah berlangsung mulai tanggal 15 sampai 19 Mei 2023.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk membahas data dan fakta yang didapat dari hasil tinjau medan, pembahasan hal apa saja yang akan dilaksanakan, dan penyempurnaan serta sinkronisasi skenario latihan Super Garuda Shield tahun 2023.

Pada FPC ini, masing-masing grup mendiskusikan detail latihan di antaranya Staff Exercise, Multinational Force, Field Training Exercise, Combined Armed Live Fire Exercise, Hirain /C-Rain, Logistics and Protocol, Life Fire Exercise, Amphibious, Airborne, dan Encap.

Baca juga: Lokasi Latihan Perang Super Garuda Shield di Baturaja, Pakar Politik: Bagian dari Strategi

Dalam sambutannya, Nur Rahmad menyampaikan bahwa kesepakatan bersama dari negara peserta dapat menyukseskan kegiatan Super Garuda Shield 17/2023.

"Saya berharap hal-hal yang telah di sepakati bersama dapat dijadikan pedoman dalam menyelenggarakan latihan, gunakan waktu yang ada untuk meneliti dan menyempurnakan kembali hal-hal terkait penyelenggaraan latihan," kata Nur Rahmad dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Sabtu (20/5/2023).

Nur Rahmad juga mengimbau untuk mengidentifikasi, mewaspadai dan melaporkan pada kesempatan pertama apabila ada kendala.

"Koordinasikan dengan pemerintah daerah baik pada tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi dengan stakeholder terkait atau kementerian terkait lembaga kantor terkait yang diperlukan dalam rangka mengamankan jalannya latihan," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini