TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi tiga calon presiden yang dirilis berbagai lembaga survei.
Terkait hal tersebut, PDI Perjuangan tidak berpuas diri merespons keuntungan itu, karena elektabilitas Ganjar diyakini masih bisa ditingkatkan.
Politikus senior PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menegaskan tugas Ganjar, partai pendukung, dan relawan bukan mempertahankan elektabilitas Ganjar saat ini.
"Tapi perlu meningkatkan. Karena aspek popularitas Ganjar masih belum maksimal, artinya belum mendekati 100 persen," kata Andreas dalam pernyataannya, Sabtu (27/5/2023).
Andreas menegaskan tingkat popularitas Ganjar harus di atas 95%.
Hal tersebut akan menyebabkan tingkat kesukaan yang semakin tinggi dan tentu mendorong pemilih untuk pada hari H memutuskan memilih Ganjar.
"Masih ada cukup waktu untuk meningkatkan kedikenalan Ganjar sebagi capres," ujar dia.
Diketahui sebelumnya Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas bakal capres 2024.
Pada simulasi tiga nama bakal capres, Ganjar Pranowo mendapat dukungan 40%, lebih tinggi dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Politikus senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengapresiasi lembaga survei kredibel, karena hasil-hasil survei bisa jadi inspirasi untuk terus memperjuangkan Ganjar menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Namun, dia tidak mau mengambil kesimpulan dari berbagai hasil survei.
"Politik masih sangat dinamis. Silaturahmi, safari tokoh, orientasi dan narasi kerja sama atau koalisi, masih terus berlangsung. Jadi kita harus berlatih sabar. Jangan mengharap ayam berkokok sebelum fajar menyingsing," kata Hendrawan.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan PPP akan tetap mendukung Ganjar Pranowo pada Pilres 2024.
Baca juga: Politikus PDIP Klaim Mayoritas Relawan Jokowi Dukung Ganjar Pranowo di 2024
Menurutnya, PPP tidak tertarik dengan wacana pembentukan koalisi besar yang merupakan penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu-Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Arsul menyampaikan PPP telah mengambil sikap untuk menjalankan kerja sama politik dengan PDI Perjuangan dengan mengusung Ganjar sebagai capres.
"Kami belum atau tidak pernah sampai sekarang berpikir tentang bergeser atau berpindah," ujar Arsul beberapa waktu lalu.(Willy Widianto)