TRIBUNNEWS.COM - Eks Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana meninggal dunia pada Sabtu (27/5/2023) malam.
Dikutip dari Tribun Jatim, Whisnu Sakti menghembuskan napas terakhirnya sekira pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit Premier Surabaya.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Kepala Unit Media DPD PDIP Jatim yang juga anggota DPRD Jatim Fraksi PDIP, Diana Amaliyah.
"Innallillahi wa innallillahi roji'un, telah berpulang ke rahmatullah Bapak Whisnu Sakti Buana," katanya
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui penyebab Whisnu Sakti meninggal dunia.
Namun, sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Whisnu disebut memang sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong.
Baca juga: Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Meninggal Dunia
Di sisi lain, Whisnu sempat memposting di akun media sosial Facebook miliknya terkait peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada Sabtu (20/5/2023) atau seminggu sebelum dirinya meninggal dunia.
Pada postingan tersebut, tampak foto Whisnu Sakti Buana yang juga merupakan kader PDIP bersama dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Tidak ada kata mundur untuk sebuah Perjuangan. Satu kebersamaan dalam kegotong royongan. Bangun dan Bergerak menjadi pemantik pemantik semangat untuk Bangkit," tulis Whisnu dalam postingan tersebut.
Profil Whisnu Sakti Buana, Sempat Jabat Wali Kota Surabaya selama Sepekan
Dikutip dari Wikipedia, Whisnu Sakti Buana merupkana pria kelahiran 22 Oktober 1974.
Dalam karier politiknya, ia sempat menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya.
Karier Whisnu pun menanjak ketika terpilih menjadi Wakil Wali Kota Surabaya sisa periode 2010-2015 secara aklamasi oleh DPRD Surabaya menggantika Bambang Dwi Hartono.
Dirinya pun mendampingi Wali Kota Surabaya saat itu yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharani.
Baca juga: Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana Jadi ODP Covid-19, Begini Kronologinya
Kemudian, pada tahun 2015, Tri Rismaharani dan Whisnu Sakti pun berpasangan untuk maju sebagai cawakot-cawalkot untuk Pilkada Surabaya.
Dikutip dari laman Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Tri Rismaharani-Whisnu Sakti pun menang telak dengan meraih 893.087 suara atau 86,34 persen.
Sedangkan lawannya yaitu pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari hanya memperoleh 141.324 suara atau 13,66 persen.
Singkat cerita, duet Tri Rismaharani-Whisnu Sakti pun harus berakhir ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Risma sebagai Mensos pada tahun Desember 2020 menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi dana bansos Covid-19.
Lantas Whisnu pun menjadi Plt Wali Kota Surabaya sejak 24 Desember 2020 hingga 10 Februari 2021.
Kemudian, dirinya dilantik menjadi Wali Kota Surabaya definitif pada 11 Februari 2021.
Namun, jabatan tersebut hanya diembannya selama sepekan hingga 17 Februari 2021.
Hal tersebut lantaran beberapa hari setelah Whisnu melepas jabatannya, Wali Kota Surabaya definitif yang baru yakni Eri Cahyadi akan diumumkan pada 26 Februari 2023 seperti dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Yusron Naufal Putra)(Kompas.com/Ghinan Salman)