TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menanggapi keberhasilan pilot TNI AU yang berhasil melakulan terbang uji pesawat KFX/IFX Boramae di Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Fadjar mengaku bangga atas keberhasilan tersebut.
Ia mengatakan hal itu merupakan bentuk pengakuan atas profesionalisme TNI AU.
Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa.
Hal tersebut disampaikan usai menghadiri acara KSAU Awards 2023 di Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (31/5/2023).
"Karena perlu sedikit diketahui untuk mencapai tingkat penerbang uji yang level pabrikan itu saat ini TNI AU hanya punya empat dan mereka semua masih berdinas. Ada letkol dan kolonel. Dua orang di Korea, dan dua orang berdinas di dalam," kata Fadjar.
"Kita menyiapkannya sangat-sangat panjang prosesnya dan mereka orang sangat pilihan dan dengan diterbangkannya salah satu dari mereka, bentuk pengakuan kepada kita, bahwa kita mampu secara profesional," sambung dia.
Berhasil Terbang Tandem
Seorang penerbang tempur sekaligus penerbang uji TNI AU, Kolonel Pnb Muhammad "Mammoth" Sugiyanto sukses melaksanakan penerbangan uji perdana pesawat KFX/IFX-21 "Boramae" produksi nomor 4 yang merupakan pesawat kursi ganda (tandem), di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan pada Selasa (16/5/2023).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Kolonel Pnb R Agung Sasongkojati mengatakan penerbangan tandem tersebut juga diawaki penerbang uji Korsel, Jim Tae Bom dari KAI (front seat).
Bersama Kolonel Pnb Muhammad Sugiyanto (backseat) penerbangan dilakukan untuk menguji sistem Communication, Navigation and Identification (CNI-1) & Core Avionics.
"Penerbangan berlangsung pada pukul 10.35 sampai dengan 11.34 waktu Korea, di area South of Sacheon AFB," kata Agung dalam keterangan resmi Dispenau pada Rabu (17/5/2023).
Bertindak sebagai pesawat Chaser (pengawal) adalah sebuah pesawat F-16 ROKAF," sambung dia.
Kolonel Pnb Muhammad "Mammoth" Sugiyanto adalah alumnus AAU tahun 2000 dan Sekbang LX, sebagai penerbang tempur Hawk 100/200 yang berdinas di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak.
Baca juga: Penerbang Tempur TNI AU Berhasil Terbang Uji Perdana Pesawat KF/IFX-21 di Korea Selatan
"Mammoth" bersama Letkol Pnb Ferrel "Venom" Rigonald adalah dua penerbang TNI AU yang bertugas sebagai Test Pilot Pesawat KFX/IFX-21 "Boramae".
Penerbangan tandem tersebut juga mengawali penerbangan perdana prototype 5 (single seat) yaitu tipe yang akan digunakan oleh TNI AU.
Untuk itu pada hari yang sama telah dilaksanakan penerbangan perdana prototype nomor 5, oleh Test Pilot dari ROKAF.
Pesawat inilah yang akan diserahkan kepada RI pada fase terakhir di 2026.
Setelah penerbangan, dilanjutkan dengan congratulation party pada sore harinya, bersama-sama perwakilan dari KAI dan PTDI.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tampilan KFX/IDX-21 mirip pesawat tempur siluman F-22 Raptor Amerika Serikat (AS).
Pesawat tersebut lebih besar daripada pesawat tempur F-35A Joint Strike Figther AS, namun lebih kecil dari F-22 Raptor.
Jet tempur tersebut juga disebut dilengkapi rudal udara ke udara Meteor dengan radar aktif yang dirancang dengan kemampuan multi tembak jarak jauh dan dekat.
Program pembuatan pesawat tempur masa depan Indonesia-Korsel tersebut diharap sukses, agar Indonesia mampu menguasai teknologi kunci pembuatan pesawat tempur, dan menjadikan TNI AU disegani di Kawasan.