News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Mochtar Pabottingi, Penulis dan Ilmuwan Politik yang Meninggal Dunia Hari Ini

Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil penulis sekaligus ilmuwan politik senior, Mochtar Pabottingi yang meninggal dunia hari ini Minggu (4/6/2023) dini hari.

TRIBUNNEWS.COM - Penulis sekaligus Ilmuwan Politik senior, Mochtar Pabottingi meninggal dunia hari ini Minggu (4/6/2023).

Menurut informasi yang diterima oleh Tribunnews.com, Mochtar Pabottingi meninggal dunia pada dini hari sekira pukul 00.30 WIB.

Kabar duka tersebut juga dikonfirmasi oleh akademisi Universitas Hasanuddin, Laode M Syarif melalui akun Twitternya @LaodeMSyarif.

"Telah BERPULANG, Pemikir-Penulis-Peneliti-Ilmuwan yang KONSISTEN & BERINTEGRITAS: “Prof (Emeritus) MOCHTAR PABOTTINGI” Sungguh dia teladan baik buat negeri tercinta. Insya Allah …Illahi Rabbi menyambutmu dalam surganya. Alfatihah," tulis Laode.

Sebelumnya, Mochtar Pabottingi sempat dikabarkan terbaring koma di Rumah Sakit EMC Pulomas, Jakarta Timur.

Baca juga: Sejaran Awal Teori Flogiston, Dicetuskan Johann Joachim Becher Ilmuwan Asal jerman

Rencananya, jenazah Mochtar Pabottingi akan disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Profil Mochtar Pabottingi

Berikut profil Mochtar Pabottingi yang dirangkum Tribunnews.com mengutip dari ensiklopedia.kemdikbud.go.id:

Mochtar Pabottingi lahir tanggal 17 Juli 1945 di Bulukamba, Sulawesi Selatan.

Ia adalah seorang penulis yang lebih dikenal sebagai ilmuwan peneliti dan pengamat politik Indonesia.

Pada tahun 1963 dirinya menamatkan pendidikan di SMEA Negeri 1 Makassar.

Kemudian Mochtar Pabottingi melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Sosial Politik, Universitas Hasanuddin.

Setahun kemudian, ia pindah ke Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris di Universitas yang sama hingga tingkat sarjana muda tahun 1968

Pada tahun 1969, ia berhasil memperoleh beasiswa tiga tahun dari Caltex Pacific Indonesia (CPI) yang dipimpin oleh Julius Tahiya untuk melanjutkan studinya pada Fakultas dan Jurusan yang sama di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini