TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 terjadi di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023).
Gempa yang mengguncang Pacitan itu terjadi pada pukul 00.04.55 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pusat gempa berada di titik koordinat 9.05 LS-110.69 BT atau berjarak 117 km barat daya Pacitan.
Sementara, pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km.
Gempa yang terjadi di Pacitan ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Selain Pacitan, gempa dirasakan oleh warga di sejumlah wilayah.
Baca juga: Gempa 6.0 Magnitudo Guncang Pacitan, Terasa hingga Jogja, Semarang, Madiun
Dirangkum Tribunnews.com, berikut cerita warga yang merasakan gempa:
1. Trenggalek
Guncangan gempa di Pacitan dirasakan cukup kencang oleh warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Beberapa warga berlarian ke luar rumah meski kondisi sedang hujan dengan intensitas ringan.
Seorang warga, Syalsabila, mengatakan saat terjadi gempa dirinya sedang tidur.
Namun, ia merasakan ada guncangan yang cukup kuat.
Syalsabila juga mendengar bunyi dari kerangka bangunan serta perabotan rumah yang ikut bergetar.
"Saya lari keluar rumah, takut ada apa-apa," ucap Syalsabila, Kamis, dilansir TribunJatim.com.
Setelah gempa berhenti, ia pun masuk ke rumah dan bersyukur tidak terjadi kerusakan.
Baca juga: Persebaran Bencana Alam di Indonesia: Gempa Bumi, Banjir hingga Tsunami
2. Yogyakarta
Guncangan gempa Pacitan juga terasa di Yogyakarta.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tinggal di Asrama Putri terlihat panik dan berhamburan keluar.
"Guncangannya terasa banget. Ranjang tidur bergoyang."
"Ada barang di atas almari sampai jatuh. Teman-teman yang sebagian besar yang sedang tertidur pada terbangun, ada yang teriak gempa, terus berlarian keluar," kata mahasiswa FK UGM, Janada Aulia, Kamis, seperti diberitakan Surya.co.id.
3. Karanganyar
Guncangan gempa juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Gempanya berasa banget," ungkap warga Kabupaten Karanganyar, Kartika, Kamis.
Kartika mengatakan saat gempa terjadi dirinya masih terjaga.
Menurutnya, situasi di sekitar rumahnya tidak ada yang keluar rumah saat terjadi gempa.
"Masih tetap pada nyenyak tidur, kebetulan aku yang masih melek kerasa gempanya, semoga enggak ada gempa susulan," kata dia.
Gempa Susulan Magnitudo 3,4 Guncang Pacitan
Sementara itu, gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 3,4 terjadi di Pacitan, Kamis.
Lokasinya berada di kedalaman 14 km bawah permukaan laut.
BMKG melaporkan gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 00.21 WIB.
"Gempa magnitudo 3,4 SR 08 Juni 2023, pukul 00.21.47 WIB," tulis BMKG di akun Twitter resminya, Kamis.
Baca juga: Gempa Bumi yang Berpusat di Pacitan Dirasakan di Trenggalek, Warga Panik Keluar Rumah
Sebelumnya, saat terjadi gempa magnitudo 6,0 di Pacitan, getaran gempa dirasakan di sejumlah tempat dengan skala berbeda-beda yakni:
- V Kota Yogyakarta
- III Semarang
- III Jepara
- IV Ponorogo
- IV Karangkates
- IV Kepanjen
- III-IV Nganjuk
- III Madiun
- III Sukorejo
- II Demak
- III Banjarnegara
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Sri Juliati) (TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti) (Surya.co.id/Suyanto)