TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Internasional Fund Agriculture Development (IFAD) meninjau langsung proses pemberdayaan masyarakat di Desa Rambatu, Seram Bagian Barat, Maluku.
Kunjungan itu juga untuk mensupervisi program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) demi percepatan capaian program di kelompok sasaran.
"Kunjungan kami kali ini adalah untuk meninjau secara langsung progres dan pelaksanaan program TEKAD untuk percepatan capaian dan tujuan program," ujar Hani A Elsadani Salem, Country Director IFAD untuk Indonesia saat membuka pertemuan yang digelar di balai desa Rembatu, Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Rabu (07/06/2023).
Didepan perangkat desa Rambatu, Hani Elsadani berharap dari pertemuan ini akan menghasilkan berbagai rekomendasi atas tantangan program.
Semua itu, lanjut Hani untuk memaksimalkan manfaat TEKAD di kelompok sasaran.
Sementara itu kepala desa Rembatu Daud Tenine, mengaku sangat terbantu dengan program TEKAD di desanya.
Adanya demplot budidaya kedelai milik desa Rembatu yang diinisiasi oleh TEKAD, secara langsung telah meningkatkan perekonomian rumah tangga.
"Demplot budidaya Kedelai yang dimulai sejak tahun 2022 telah meningkatkan perekenomian desa kami," ujarnya.
Rencananya, peningkatan kapasitas produksi Demplot Kedelai pun akan segera dididirikan dengan menggunakan dana desa.
Adapun kunjungan Kemendes PDTT-IFAD ke desa sasaran adalah dalam rangka supervisi program TEKAD dengan meninjau langsung desa-desa sasaran yang ada di Kabupaten Seram Bagian Selatan, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Naibire.
Baca juga: Desain Baru Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu Disosialisasikan Kemendes PDTT-IFAD
Turut hadir dalam kunjungan itu, Ari Indarto Sutijatmo, Direktur Pengembangan Produk Unggulan Kemendes PDTT yang juga Program Manager TEKAD, Swandip Kumar Sinha selaku Tehnical Mission Leader IFAD, Elizabeth Nyambura Ssendiwala selaku Senior Regional Tehnical Spesialist IFAD, Julie Marie Imron selaku Agriculture Value Chain Spesialist IFAD.