News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Ketua BEM UI Pernah Viral: Manik Sebut DPR Pengkhianat, Zaadit Pemberi Kartu Kuning Jokowi

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa (kiri atas); Ketua BEM UI 2019, Manik Marganamahendra (kanan atas); Ketua BEM UI 2021, Leon Alvinda Putra (kiri bawah); dan Ketua BEM UI 2023, Melki Sedek Huang (kanan bawah). Berikut ini 4 Ketua BEM UI yang pernah viral pada masanya. Ada Manik Marganamahendra sebut DPR Dewan Pengkhianat Rakyat.

TRIBUNNEWS.com - Badan Eksektutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) termasuk organisasi mahasiswa paling vokal untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait kebijakan pemerintah yang dianggap tak berpihak pada rakyat.

Tidak sedikit aksi Ketua BEM UI yang menuai pujian publik karena dianggap mewakili suara rakyat.

Namun, sering juga BEM UI mendapat tekanan karena berbagai kritikan yang mereka tujukan pada pemerintah.

Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini empat Ketua BEM UI yang pernah viral pada masanya dan kabarnya kini:

Baca juga: Profil Manik Marganamahendra, Eks Ketua BEM UI yang Nyaleg DPRD DKI Jakarta, Dulu Kritik DPR

1. Mohammad Zaadit Taqwa

Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa (kiri). Zaadit memberikan simbol kartu kuning untuk Presiden Joko Widodo saat menghadiri Dies Natalies ke-68 UI, Jumat (2/2/2018) (kanan). (YouTube Mata Najwa/Istimewa)

Nama Ketua BEM UI tahun 2018, Zaadit Taqwa, menjadi pusat perhatian setelah memberi kartu kuning pada Jokowi saat sang presiden berkunjung ke Universitas Indonesia (UI), pada 2 Februari 2018.

Dilansir TribunJakarta.com, kunjungan Jokowi tersebut dalam rangka Dies Natalies ke-68 UI.

Kartu kuning itu diberikan sebagai peringatan kepada Jokowi soal berbagai masalah yang terjadi di tanah air.

Ada tiga isu yang saat itu menjadi sorotan BEM UI, yaitu gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua; rencana pemerintahan mengangkat penjabat gubernur dari Polri/TNI; dan draf aturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).

Menurut pengakuannya, BEM UI berencana menyampaikan tiga tuntutan itu kepada Jokowi tanpa melakukan aksi.

Lantaran, awalnya pihak rektorat UI berjanji akan menggelar pertemuan antara BEM UI dan Jokowi.

Tetapi, karena tak kunjung ada kejelasan dari pihak rektorat UI hingga acara Dies Natalis digelar, Zaadit dkk memutuskan menggelar aksi di tengah kunjungan Jokowi.

"Jadi aksi ini upaya kami untuk bisa menyampaikan aspirasi kepada Pak Jokowi yang sudah bersedia hadir di UI," ungkapnya kala itu.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Zaadit saat ini bekerja di Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, sebagai Analis Data dan Informasi.

Ia sudah bekerja di Dinkes Kota Depok sejak Januari 2021.

Sebelum di Dinkes, Zaadit pernah menjadi tutor di Artificial Intelligence (AI) Center Indonesia.

Zaadit diketahui merupakan lulusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (MIPA) UI tahun 2020.

Baca juga: Putuskan Tak Revisi PKPU 10/2023, BEM UI Sebut DPR Tidak Pernah Bosan Khianati Rakyat

2. Manik Marganamahendra

Ketua BEM UI 2019, Manik Marganamahendra, saat berdialog dengan anggota Komisi III DPR RI, Senin (23/9/2019) (kiri). (Instagram @bemui_official/TribunJakarta.com Dionisius Bima Arya)

Ketua BEM 2019, Manik Marganamahendra, menyebut anggota DPR RI sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.

Tak hanya itu, ia juga melayangkan mosi tidak percaya pada wakil rakyat.

Pernyataan ini disampaikan Manik saat berdialog dengan anggota Komisi III dan jajarannya pada 23 September 2019, bersama Ketua BEM dari berbagai universitas di Indonesia.

Diketahui, kala itu BEM gabungan dari seluruh Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta untuk menyerukan penolakan RUU KPK dan RKUHP.

"Kita sama-sama mengetahui bahwa Bapak-bapak juga tadi hanya menyebutkan masalah RKUHP dan RUU KPK."

"Padahal dalam tuntutan ini masih banyak RUU bermasalah yang kami minta untuk tidak disahkan," ujar Manik kala itu, Senin (23/9/2019), dikutip dari TribunWow.com.

"Intinya, hari ini kami berikan mosi tidak percaya kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Karena hari ini kami merasa kecewa," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Manik mengungkapkan pihaknya merasa kecewa kepada anggota DPR RI karena dinilai tidak mendengar aspirasi para mahasiswa.

Pasalnya, pihaknya sudah berkirim surat kepada DPR RI dan sekjen DPR berjanji untuk meneruskannya.

Tetapi, surat itu tak kunjung diteruskan hingga membuat Manik dkk merasa kecewa.

"Ternyata Bapak-bapak sekalian masih belum dengar, masih belum mendengar, sangat disayangkan, kami tidak percaya."

"Hari ini, kami nyatakan mosi tidak perncaya kepada Dewan Pengkhianat Rakyat," tegasnya diiringi tepuk tangan mahasiswa.

Lantas, bagaimana kabar Manik kini?

Baca juga: Twitter Diretas Usai Posting Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat, Ketua BEM UI: Kami Tidak Takut 

Ia saat ini maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta lewat Perindo.

Manik akan bertarung di Daerah Pemilihan 6 Jakarta Timur yang meliputi Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.

“Apa yang kemudian membuat saya hadir untuk ikut berpartisipasi dalam dunia? Tentu ini akan banyak sekali pertanyaan dari orang-orang,” ucapnya, Sabtu (10/6/2023).

“Tapi ya balik lagi, saya merasa penting untuk membawa aspirasi ini ke dunia politik,” sambungnya.

Diketahui, Manik adalah lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

Lulus dari UI, ia pernah tergabung di Komite Nasional Pengendalian Tembakau selama 2 tahun 9 bulan, sejak Juni 2020 hingga Februari 2023.

Manik kini diketahui bekerja di Think Policy Indonesia sejak Oktober 2022.

Ia juga menjadi team leader di Indonesia Youth Council for Tobacco Control (IYCTC).

3. Leon Alvinda Putra

Ketua BEM UI 2021, Leon Alvinda Putra (kiri). Meme kritikan Jokowi The King of Lip Service (kanan). (Dok. Pribadi/Twitter BEM UI)

Kritik yang disampaikan Ketua BEM UI 2021, Leon Alvinda Putra, terhadap Jokowi sempat dituding sebagai serangan secara personal.

Diketahui, lewat media sosial, BEM UI mengunggah meme kritikan yang menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service.

Kritikan itu, kata Leon, ditujukan kepada Jokowi karena dinilai apa yang disampaikan sang presiden tak sesuai kenyataannya.

"'The King of Lip Service' ini adalah bentuk kritik kita pada beliau sebagai Presiden ketika apa yang beliau sampaikan tidak sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang kemudian berlaku gitu."

"Atau, kebijakan-kebijakan yang kemudian direalisasikan," terang Leon dalam diskusi daring Forum Diskusi Salemba bertajuk 'Demokrasi dan Gerakan Sosial 4.0 di Masa Pandemi', Jumat (9/7/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan kritikan itu dibuat dengan tujuan mengawasi kinerja pemerintahan Jokowi.

Leon beranggapan, Jokowi sering melontarkan pernyataan yang dinilai akan menyelesaikan suatu masalah, namun kenyataannya hal itu bertolak belakang dengan realitanya.

"Itu sudah pernah kita dengar pernyataan-pernyataan dari Pak Jokowi yang seperti menjadi angin segar untuk menyelesaikan permasalahan itu."

"Tapi, ternyata perkataan-perkataan tersebut tidak terealisasikan atau bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di realita," ungkapnya.

Setelah viral karena mengkritik Jokowi, mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UI kini bekerja di PT PNM Venture Capital sebagai Senior Business Specialist.

Leon diketahui pernah menjadi Tenaga Ahli Bidang Humas Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto pada Juni 2022 hingga Mei 2022.

4. Melki Sedek Huang

Ketua BEM UI 2023, Melki Sedek Huang (kiri). Meme kritikan terhadap Puan Maharani (kanan). (TribunJakarta.com Dwi Kesuma/Instagram BEM UI)

Nama Ketua BEM UI 2023, Melki Sedek Huang, menjadi perhatian usai mengaku mendapat ancaman setelah pihaknya mengunggah kritikan terhadap Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Seperti diketahui, pada Maret 2023 lalu, BEM UI mengunggah meme kritikan bergambar Puan Maharani berbadan tikus.

Dalam meme itu tertulis Dewan Perampok Rakyat.

Di bulan Mei 2023, BEM UI kembali mengkritik pemerintah dengan mengunggah konten berjudul Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat.

Buntutnya, akun Twitter BEM UI sempat akan diretas.

Meski demikian, Melki mengaku hal itu tidak akan menyurutkan semangat BEM UI untuk menyuarakan aspirasi mereka.

"Setelah unggahan tersebut, pada Minggu malam, secara tiba-tiba seluruh akun twitter BEM UI ter-logout dari seluruh gawai yang ada," kata Melki kepada Tribunnews.com, Senin (22/5/2023).

"Kami BEM UI sekali lagi menegaskan, upaya pembungkaman apapun terhadap kami, tidak akan membuat kami menjadi takut dan terdiam," pungkasnya.

Saat ini, Melki masih menjabat sebagai Ketua BEM UI.

Ia adalah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UI.

Tahun lalu, tepatnya Agustus 2022, ia pernah magang di firma hukum Tampubolon, Tjoe, and Partners.

Melki juga pernah magang di LBH Jakarta pada Agustus-November 2021.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha/Rina Ayu Panca Rini, TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas/Dionisius Bima/Dwi Putra Kesuma, TribunWow.com/Ifa Nabila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini