Di putaran pertama Pilgub DKI Jakarta 2017, pasangan Anies-Sandi memperoleh suara 2.197.330 (39,95 persen), sedangkan pasangan Ahok-Djarot meraih 2.364.577 suara (42,99 persen).
Namun, pada putara kedua, Anies-Sandi berhasil memutarbalikkan kondisi.
Dikutip dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), keduanya sukses terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta setelah mendapatkan 3.240.332 suara (57,95 persen), mengalahkan Ahok-Djarot yang memperoleh 2.351.245 suara (42,05 persen).
Hengkang dari Gerindra karena Jadi Cawapres Prabowo
Dilansir TribunJakarta.com, Sandiaga Uno memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2018, karena akan mendampingi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2019.
Baca juga: Sore Ini, Sandiaga Uno Bakal Resmi Jadi Kader PPP
Tak hanya dari kursi Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno juga hengkang dari keanggotan Gerindra karena menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.
"Saudara Sandiaga merupakan pilihan (cawapres) yang terbaik dari yang ada."
"Karena beliau pun harus diterima dari partai lain, saya meminta beliau mundur dari Gerindra, beliau turun, mundur dari jabatan."
"Ini bentuk pengorbanan semua pihak," tutur Prabowo Subianto saat deklarasi capres dan cawapres di kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).
Sayangnya, Prabowo-Sandiaga yang diusung PKS, PAN, dan Gerindra harus menelan pil pahit lantaran kalah dari Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Kembali Masuk Gerindra
Pada pertengahan Oktober 2019, Sandiaga Uno mengumumkan dirinya comeback bergabung dengan Gerindra.
Hal ini disampaikan Sandiaga Uno lewat unggahan di akun Instagramnya, @sandiuno.
Kembalinya Sandiaga Uno bersama Gerindra kala itu dikonfirmasi oleh Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.