TRIBUNNEWS.COM - Inilah info cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, 15 Juni 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan data terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 29 wilayah di Indonesia.
Terdapat 3 wilayah yang terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Sementara akan ada dua wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang.
Selain itu di 24 wilayah yang juga mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada 15-16 Juni 2023
CUACA EKSTREM
Cuaca Ekstrem Hari Ini, 15 Juni 2023, BMKG: 29 Wilayah Mengalami Hujan Lebat Kilat dan Angin Kencang
Cuaca Ekstrem Hari Ini, 29 Juni 2023, BMKG: 33 Wilayah Mengalami Hujan Lebat Kilat dan Angin Kencang
Cuaca Ekstrem Hari Ini, 28 Juni 2023, BMKG: 27 Wilayah Mengalami Hujan Lebat Kilat dan Angin Kencang
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang
- Nusa Tenggara Timur
- Nusa Tenggara Barat
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang
- DKI Jakarta
- Jawa Timur
- Sulawesi Selatan
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Kamis 15 Juni 2023, BMKG: Sulbar dan Sulut Hujan Sedang
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
Baca juga: Cuaca Ekstrem Hari Ini, 14 Juni 2023, BMKG: 28 Wilayah Mengalami Hujan Lebat Kilat dan Angin Kencang
- Jawa Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 27 Wilayah Berpotensi Hujan pada Kamis, 15 Juni 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Pasifik Utara Papua Barat, Samudera Pasifik Utara Maluku Utara, dan Samudera Hindia Barat Sumatera Barat.
Kondisi ini yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.
Konvergensi terjadi dari Maluku Utara hingga Samudra Pasifik Timur Filipina, dari Pesisir Utara Papua hingga Papua Barat, dari Pesisir Barat Bengkulu hingga Samudera Hindia Barat Sumatera Barat.
Selain itu ada daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Halmahera Utara dan Samudera Hindia Barat Bengkulu.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)