TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengajak sejumlah pejabat negara ngopi bareng usai pembukaan Jakarta Fair 2023 di Jakarta Internaional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023) malam.
Tampak menemani Jokowi antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menparekraf Sandiaga Uno, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Amwar Usman dan istrinya Idayati.
Kepada wartawan, Sandiaga Uno mengungkit sedikit isi obrolan dengan Jokowi sambil ngopi.
Menurut Sandiaga Uno, Presiden Jokowi menanyakan tugas dan posisinya setelah bergabung di PPP.
"Presiden sempat menanyakan tentang tugas baru di PPP dan saya sampaikan akan ditentukan saat Rapimnas pada hari Jumat dan Sabtu," ujar Sandiaga dalam pesan tertulisnya, Rabu (14/6/2023) dikutip dari Kompas.TV.
Baca juga: Sandiaga Uno Amunisi bagi PPP, Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Karena Populer dan Logistiknya Kuat
Resmi Jadi Kader PPP
Sandiaga Uno telah resmi menjadi kader PPP setelah penyerahan Kartu Tanda Anggota atau KTA dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono kemarin.
Secara simbolis Mardiono juga menyerahkan jaket PPP.
Sandi mengaku sebelum masuk ke PPP, dirinya berkonsultasi dengan sejumlah tokoh dan keluarga. Salah satu tokoh yang didatangi Sandi untuk meminta masukan yakni Presiden Jokowi.
Bahkan Presiden Jokowi menjadi salah satu tokoh yang mengetahui keinginan Sandi untuk keluar dari Partai Gerindra dan masuk ke PPP.
"Ya, (Jokowi) sudah (tahu), sudah mendapat. Saya sudah konsultasikan, saya sudah lapor kepada Bapak Presiden. Dan perjuangan saya ini 4K, kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," ujar Sandi dalam jumpa pers di Kantor DPP PPP, Rabu (14/6/2023).
Buka Peluang Jadi Cawapres
Analisis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bergabungnya Sandiaga Uno ke PP membuka peluangnya masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
"Masuknya Sandiaga ke PPP cukup membuka peluang posisi cawapres, pertama karena presiden pernah sebut namanya, juga Ganjar yang belum miliki cawapres unggulan," kata Dedi dihubungi, Rabu (14/6/2023).
Dedi melanjutkan PPP sebagai mitra awal PDIP, maka besar kemungkinan ia (Sandiaga) akan ditimbang masuk bursa cawapres.
"Kemudian PPP tidak miliki tokoh populer, hanya Sandiaga yang akan muncul sebagai kader paling potensial, di luar modal elektabilitas Sandiaga juga miliki modal logistik yang sepadan dengan Prabowo, Erick Thohir dan lainnya," sambungnya.
Dengan modal tersebut dikatakan Dedi bahwa Sandiaga cukup percaya diri mengejar peluang tersebut menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
"Artinya Sandiaga cukup percaya diri mengejar peluang cawapres itu," tutupnya.
Bawa Hoki
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono berharap dengan bergabungnya Sandiaga Uno dapat membawa hoki untuk suara partai di Pemilu 2024.
Apalagi, Mardiono menyebut Sandiaga Uno memiliki sederet prestasi di bidang Politik.
Salah satunya, sukses menjadi wakil Gubernur terpilih di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dan menjadi cawapres di Pilpres 2019, lalu.
"Yang kita tunggu-tunggu efek hoki, ya karena Pak Sandi efek hoki kalau bahasa saya. Kenapa? Karena Pak Sandi itu di mana beliau selalu sukses ya dalam karirnya, pertama sukses di Pilkada DKI Jakarta. Jadi Pak Sandi bukan hanya seorang bukan seorang enterpreneur, tetapi juga seorang politisi sejati dan sudah membuktikan dirinya," kata Mardiono.
"Sukses dan hoki itulah tentu menjadi harapan bagi PPP ya untuk menjadi sebuah penguatan PPP," sambung dia.
Mardiono pun berharap, hoki itu dibawa juga untuk menjadi keberhasilan Sandiaga Uno bersama-sama dengan PPP.
Termasuk, isu bakal memajukan Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Apalagi, Mardiono mengatakan dalam hasil Rapimnas sebelumnya, PPP bakal memajukan kadernya sebagai cawapres di Pilpres 2024.
"Ya tentu itu menjadi harapan Partai Persatuan bangunan," jelas dia.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV