Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RCSM) Lies Dina Astuti menyebut, proses penyembuhan Muhammad Fajri (27) pria yang memiliki bobot 300 kg akan berlangsung lama.
Pasalnya, ada beragam proses yang akan dijalani pria asal kota Tangerang ini.
Saat ini, RSCM masih fokus untuk menstabilkan kondisi Fajri.
"Tapi itu nanti setelah dia stabil, jadi kira-kira lama," kata dokter Lies dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Fajri disebut Lies mengalami beberapa masalah seperti pernafasan, jantung, paru-paru hingga kulit yang luka-luka.
Disebutkan juga, peredaran darah Fajri tidak mengalir normal sehinggga menimbulkan gumpalan-gumpalan di kaki, betis dan lainnya.
"Ini yang harus kita bereskan dulu. Sudah terlalu lama tidak bergerak pasti permasalahannya selain luka-luka yaitu sirkulasi tubuhnya itu menimbulkan ada gumpalan darah," terang Lies.
Nantinya, setelah kondisi Fajri stabil maka RSCM bakal memberikan tindakan untuk menurunkan berat badannya.
Baca juga: Direktur Utama RSCM Prediksi Proses Penyembuhan Fajri yang Miliki Bobot 300 Kg Berlangsung Lama
Terlebih kini, Fajri bernafas harus dibantu oleh ventilator dan tidak mungkin dilepas.
"Kami sedang berpikir untuk penanggulan kegemukan dengan teknologi lebih canggih, apakah dengan operasi lambung atau ususnya," lanjut dia.
Kondisi Langka
Dokter Spesiali Gizi dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK. menyebut, kasus Fajri tergolong langka.
Lantaran tidak umumnya ukuran tubuh untuk seseorang dewasa.
Nurul memaparkan, pada seseorang yang obesitas atau gemuk itu terjadi gangguan respons rasa kenyang dan lapar.
Karena itu, mekanisme kenyang menjadi lebih berkurang.
Sehingga inginnya makan terus.
"Ini sebetulnya cukup langka karena sangat besar ya jadi tidak umum bentuk tubuhnya. Jadi sebetulnya manusia itu punya respons utk menjaga rasa kenyang dan laparnya itu tetap seimbang. Namun tampaknya karena pasien ini juga tidak banyak bergerak karena kondisinya sehingga makin banyak deposit lemak atau timbunan lemak yang tertumpuk di tubuhnya," ujar Nurul.