Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mempublikasikan temuan terbarunya terkait dengan tingkat kesukaan publik terhadap para presiden yang memimpin Indonesia.
Hasilnya dalam survei bertajuk 'Dari Jokowi hingga Bung Karno dan Capres Pilihan' itu, nama Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden yang paling disukai oleh publik.
Sementara Soeharto di urutan kedua.
"Jokowi dan Soeharto bersaing ketat sebagai presiden paling disukai. Jokowi menjadi presiden paling disukai oleh 35,1 persen publik Indonesia. Bersaing ketat dengan Jokowi, yaitu Soeharto dengan 31.9 persen," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam hasil temuannya, Senin (19/6/2023).
Baca juga: LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar Pranowo jika Anies Baswedan Gagal Nyapres
Selanjutnya untuk presiden yang paling disukai publik yakni sosok proklamator bangsa Soekarno atau Bung Karno dengan perolehan kesukaan publik 10 persen.
Setelah itu ada nama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhyoyono (SBY) dengan 9,1 persen masyarakat menyukai kepempimpinannya.
Selanjutnya berturut-turut ada nama Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, BJ Habibie hingga Megawati Soekarnoputri yang mendapat tingkat kesukaan di bawah 5 persen.
"Abdurahman Wahid atau biasa dengan panggilan Gus Dur menjadi presiden paling disukai oleh 4,6 persen. Bacharuddin Jusuf Habibie menjadi presiden paling disukai oleh 3,6 persen, dan Megawati Soekarnoputri 0,3 persen," kata dia.
Adjie menyebut kesukaan Jokowi dan Soeharto sebagai presiden yang paling disukai publik itu didasari oleh beberapa hal.
Pada poin pertama, dari sisi Jokowi, merupakan presiden yang tengah menjabat saat ini.
"Kedekatannya dengan rakyat terasa otentik dan masih segar dalam memori publik," kata dia.
Poin kedua, dari sisi Soeharto, sosok Presiden ke-dua RI itu meski memiliki sifat negatif namun peran Soeharto membangun ekonomi Indonesia, berdialog dengan rakyat kecil masih kuat dalam ingatan publik luas.
"Tak heran, Soeharto lebih disukai dibandingkan semua presiden era reformasi seperti Habibie, Gus Dur, Mega dan SBY, kecuali Jokowi," ucap dia.
Terakhir, menurut Adjie, presiden lain di luar Jokowi tetap dikenal akan tetapi kalah kuat citranya sebagai presiden yang dekat dengan rakyat.
Sebagai informasi, survei LSI Denny JA dilakukan dalam periode 30 Mei hingga 12 Juni 2023.
Adapun responden yang dilibatkan yakni sebanyak 1.200 orang di seluruh Indonesia dengan menggunakan tatap muka atau face to face interview.
Metode yang digunakan yakni dengan menerapkan survei kuantitatif dengan margin of error (MoE) pada tingkat kurang lebih 2,9 persen.
Selain dengan metode kuantitatif, survei ini juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.