TRIBUNNEWS.COM - Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto menilai diperiksanya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo oleh KPK, merugikan Partai NasDem.
Terlebih pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo berdekatan dengan momentum yang menentukan elektabilitas partai dan komunikasi politik NasDem dalam hal Pilpres 2024.
"Secara politik ini merugikan Partai NasDem. Kenapa? karena ini kan terhubung dengan momentum yang sangat menentukan baik untuk elektabilitas partai maupun untuk komunikasi politik, bicara soal negosiasi-negosiasi Partai NasDem, konteksnya adalah Pilpres," kata Gun Gun dalam tayangan Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Selasa (20/6/2023).
Selain itu, momen saat ini juga merupakan fase krusial menjelang pengusungan capres dan Cawapres.
"Karena ini kan fase krusial, menjelang Oktober terutama, fase akhir kandidasi pengusungan Capres-Cawapres," terang Gun Gun.
Baca juga: NasDem Heran Ada Isu Syahrul Yasin Limpo Tersangka: Seolah-olah Ada Isi Rapat yang Bocor di KPK
Perlu diketahui pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo oleh KPK menambah daftar kader NasDem yang diperiksa karena kasus korupsi.
Sebelumnya ada eks Menkominfo Johnny G Plate yang terlibat kasus korupsi pengadaan Tower Base Transceiver Station (BTS) Kominfo.
Saat ini Johnny G Plate pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung pada Rabu (17/5/2023).
Johnny disangkakan dengan pasal 2 dan 3 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Baca juga: Fakta Syahrul Yasin Limpo Diperiksa soal Dugaan Korupsi di Kementan hingga Sebut akan Kooperatif
KPK: Penyelidikan Dugaan Korupsi di Kementan Ada 3 Klaster, Mentan Syahrul Masuk Klaster Pertama
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyatakan ada tiga klaster terkait penyelidikan dugaan korupsi yang sedang dilakukan di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kami mungkin ingin memberikan sedikit clue bahwa di dalam penanganan lidik (penyelidikan, red) di perkara Kementan ini ada tiga klaster," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu kepada wartawan, Selasa (20/6/2023).
Untuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang baru diklarifikasi Senin (19/6/2023), kata Asep, masuk dalam klaster pertama.
Namun, Asep tak bisa menyampaikan lebih jauh karena masih dalam tahap penyelidikan.
Baca juga: Ditanya Siap Jadi Tersangka, Menteri Syahrul Yasin Limpo Jawab Pakai Jurus Bungkam
"Yang ada sekarang, yang sedang ditangani baru klaster pertama. Jadi rekan-rekan mohon bersabar karena masih ada klaster kedua, ketiga," katanya.
Dalam klaster dugaan korupsi tersebut, Asep juga membenarkan adanya sosok Direktur Alat dan Mesin Pertanian.
"Termasuk ada nama (Muhammad Hatta, Direktur Alat dan Mesin Pertanian, red) yang Mas Mario itu ada di klaster yang lain. Kami juga sudah mencatat dan berikan kami waktu untuk menggali klaster-klaster ini," ujar Asep.
Lagi-lagi Asep tidak membeberkan lebih jauh soal klaster-klaster yang diselidiki tersebut karena masih penyelidikan.
Baca juga: Usai Diperiksa KPK, Mentan Syahrul Yasin Mengaku akan Kooperatif jika Dibutuhkan Lagi: Siap Hadir
Masih proses mengumpulkan alat bukti dan membuktikan adanya dugaan tindak pidana korupsi.
Informasi yang diterima Tribunnews.com, kasus di Kementan ini diduga terkait penerimaan gratifikasi, surat pertanggungjawaban (SPJ) fiktif, hingga pemerasan di lingkungan Kementan.
Belum diketahui periode terjadinya korupsi tersebut.
Saat ini, Mentan dijabat politikus Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan sudah dimintai keterangan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ilham Rian Pratama)
Baca berita lainnya terkait Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian.