Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri mengatakan Universitas Pattimura di Maluku Utara sudah tak sesuai ide dan keinginan Bung Karno.
Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara pada Seminar Internasional Hari Hidrografi Dunia Tahun 2023 bertajuk “Hydrography-Underpinning The Digital Twin of The Ocean” di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Daya Tampung Universitas Pattimura dalam SNPMB 2023, Lengkap dengan Daftar Program Studi
Mulanya, Megawati membicarakan pentingnya Deklarasi Juanda di era Bung Karno dapat menutup akses kapal-kapal asing di teritorial RI.
Megawati lalu menegaskan dirinya tak anti asing. Dia pun menceritakan pendirian Universitas Pattimura oleh Bung Karno.
“Untuk distressing, saya bukan anti asing. Tapi saya mau bahwa kita harus sadar kita adalah negara Kepulauan terbesar di dunia. Sehingga pada waktu Bung Karno lagi, tahun ‘62, saya kan sering mengikuti apa yang dilakukan oleh bapak saya. Itu beliau mendirikan Universitas Pattimura,” kata Megawati.
Menurutnya, kampus itu sudah tak lagi seperti apa yang dulu diinginkan Bung Karno. Padahal, kata dia, ide sang ayah cukup baik untuk diejawantahkan.
“Masih ada sekarang, tapi sudah tidak disesuaikan seperti apa yang seharusnya menurut saya ide itu sangat baik oleh Bung Karno,” tegasnya.
Megawati menambahkan Bung Karno dulu menginginkan Universitas Pattimura menjadi pusat oseanografi terbesar se-Asia Tenggara. Namun, saat ini kampus itu sudah tak lagi demikian.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon Mengaku Dipukul Oknum Dosen, 5 Kali Tampar & Satu Kali Pukulan
“Yaitu Universitas Pattimura itu sebenarnya harusnya dijadikan pusat oseanografi terbesar di Asia Tenggara. Sekarang pasti tidak seperti itu lagi,” imbuhnya.