Mafud MD Minta Masyarakat Bersabar
Mengenai polemik yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun itu, Mahfud MD pun meminta kepada masyarakat agar bersabar terkait polemik di Ponpes Al-Zaytun.
Nantinya, apapun temuan investigasi, Mahfud MD berharap hal tersebut bisa diterima oleh semua pihak.
Jika ada pelanggaran, maka Ponpes Al-Zaytun harus taat pada hukum, begitu juga sebaliknya, jika tidak ditemukan pelanggaran, maka polemik yang terjadi harus diakhiri.
"Kalau ada pelanggaran, siapapun di seluruh Indonesia (harus taat hukum). Tapi apa betul ada pelanggaran atau tidak, nanti kita dalami," katanya.
"Kalau tidak sesuai dengan hukum, itu urusan dengan saya. Kalau menyangkut penyelenggaraan institusi, itu Kemenag (Kementerian Agama). Kan gitu. Kita belum tahu masalahnya di mana sebenarnya," tambahnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Sebelumnya Ada Sebanyak 10 Ribu Orang Mendemo Ponpes Al-Zaytun
Diketahui, dalam surat pemberitahuan yang beredar, sebanyak 10 ribu orang akan dikerahkan dalam aksi demo tersebut.
Para pendemo mengatasnamakan Forum Solidaritas Dharma Ayu.
Mereka mengklaim melakukan unjuk rasa sebagai panggilan hati.
Mereka melakukan aksi demo karena tertantang pernyataan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang, soal aksi unjuk rasa sebeumnya.
"Pamflet yang menyatakan tantangan pada saat aksi damai Forum Indramayu Menggugat (FIM) yang secara tidak langsung menantang masyarakat Indramayu serta kaum muslim secara keseluruhan," tulis keterangan dalam surat pemberitahuan, Rabu, dikutip dari TribunJabar.id.
Hal lainnya yang mendasari aksi unjuk rasa itu, diketahui juga soal pernyataan Syekh Panji Gumilang yang menyebut Al-Qur'an hanya karangan Nabi Muhammad SAW dan bukan kalam ilahi.
Pernyataan Panji Gumilang tersebut menurut Forum Solidaritas Dharma Ayu, sudah merupakan suatu penistaan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.