Dorong daya saing KEK Gresik dengan EBT
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan, kebutuhan tenant tidak lagi hanya terkait dengan keandalan pasokan tenaga listrik saja.
Jisman menyebut, tuntutan kebutuhan listrik yang bersumber dari EBT makin meningkat. Selain itu, tuntutan ekspor untuk memasuki pasar internasional dan sektor industri juga mempertimbangkan penggunaan listrik green sebagai bagian dari strategi mereka.
Pemanfaatan listrik energi baru terbarukan tersebut sejalan dengan arah kebijakan energi nasional ke depan, yakni bertransisi dari energi fosil menjadi EBT sebagai energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PT BKMS Bambang, ketersediaan energi tenaga listrik yang berkelanjutan (sustainable), terjangkau (equity), dan andal (reliable) menjadi faktor penting bagi industri manufaktur untuk menghasilkan hasil produk yang berkualitas dan berdaya saing.
“KEK Gresik yang bertemakan manufaktur dan teknologi perlu menyediakan iklim usaha yang berdaya saing untuk dapat mencapai target yang diberikan oleh pemerintah dalam menarik foreign direct investment, industri yang berorientasi export maupun sektor industri substitusi impor,” ujar Bambang.
Ia menambahkan, dukungan pemerintah dalam penyediaan listrik dengan keandalan tinggi, percepatan perizinan bidang energi kelistrikan, dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) akan memberikan daya dorong dan daya saing industri manufaktur di KEK Gresik di kancah global.
Dalam melakukan penyediaan tenaga listrik, Jisman pun menyebut bahwa PT BKMS tentunya membutuhkan dukungan dari stakeholder terkait. Maka itu, pemerintah telah mendorong PT PLN (Persero) untuk memberikan dukungan dalam penyediaan tenaga listrik melalui kerja sama antar wilayah usaha sebesar 500 MW.
Bantuan dari PT PLN ini akan bermanfaat membantu mengurangi over capacity di sistem Jawa-Bali, sehingga penyediaan tenaga listrik akan menjadi lebih andal dan efisien.
Terakhir, Jisman menyampaikan bahwa Implementasi RUPTL ini merupakan sebuah langkah krusial agar perencanaan yang telah disusun secara matang tidak akan menjadi sia-sia.
“Kami berharap seluruh infrastruktur yang direncanakan dalam RUPTL ini dapat selesai tepat waktu, sehingga tujuan penyediaan tenaga listrik dengan jumlah yang cukup dan keandalan yang dapat terwujud,” katanya