Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seminar Internasional kolaborasi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) - UM Institute of Public Policy & Management/INPUMA) - UUM School of Government digelar di Kuala Lumpur dan Universiti Utara Malaysia (UMM) di Kedah, Malaysia pada Selasa (27/6/2023).
Seminar ini merupakan salah satu kegiatan dari Program Studi Doktor Sekolah Pascasarjana IPDN. Dua tema besar yang diangkat yakni ‘adaptive government in the digital era to improve public services’ dan ‘transforming government leadership in the digital era’.
Seminar menghadirkan lima narasumber dari berbagai kalangan, yakni Anis Yusof (Director Centre for Leadership & Profesional Department), Subramani Nagaiah (ICT Consultant pada Consuntancy Division MAMPU, Nanik Murwati (Deputi Bidang Kelembagaan & Tala Kemenpan RB), Halimah Abdul Manaf (Dean of SoG UUM) dan Agus Mulyadi (Sekda Kota Cirebon, Jawa Barat).
Sebelumnya para mahasiswa program doktor IPDN juga melaksanakan kegiatan studi strategis luar negeri dengan melakukan kuliah kunjungan ke Majlis Bandaraya Pulau Pinang (MBPP) dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL).
Delegasi mahasiswa program doktor IPDN angkatan XI terdiri dari 55 orang didamping sejumlah pejabat kampus dan Kementerian Dalam Negeri, diantaranya Wakil Rektor bidang Administrasi Rizari Azhar, Wakil Rektor Bidang Hukum Kerjasama Dety Mulyati, Stafsus Mendagri Mahendra, Hoiruddin Hasibuan, dan sejumlah dosen.
Rizari Azhar selaku pimpinan rombongan mengatakan kegiatan SSLN dan seminar internasional ini penting bagi mahasiswa calon doktor ilmu pemerintahan, lantaran bisa menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk kelancaran studi.
“Pada kegiatan ini, IPDN dan Universiti Utara Malaysia (UMM) serta Universiti Malaya kedepan akan meningkatkan kerjasama nyata dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen seperti yang diarahkan oleh pak Rektor Dr. Hadi Prabowo," kata Rizari dalam keterangannya, Rabu (28/6/2023).
Sementara, Imam Rozikin selaku mahasiswa yang juga Ketua Pelaksana menyebut lewat kegiatan ini seluruh mahasiswa program doktor angkatan XI IPDN mendapat pengalaman dan menambah pengalaman yang luar biasa baik untuk mendukung kelancaran studi maupun kepentingan ditempat bekerja masing-masing mahasiswa.
Salah satu peserta seminar internasional dari kalangan mahasiswa, Roby Syaputra mengaku terkesan dengan kegiatan di Malaysia. Ia mengatakan seminar ini memberikan pengalaman yang menginspirasi untuk diterapkan di Riau.
Baca juga: Kontribusi Praja IPDN Bantu Pemkot Tasikmalaya Buat Kebijakan Pengentasan Kemiskinan dan Stunting
"Narasumbernya sangat kompeten, baik dari kalangn akademisi maupun praktisi baik birokrat dan technical plannernya,” ungkap Roby yang juga pegawai ASN Pemprov Riau.
Hari terakhir kegiatan Studi Strategis Luar Negeri diakhiri dengan mengunjungi Kedutaan Besar RI di Malaysia dan juga Konsulat Jenderal RI Penang serta menerima pemaparan dari Dubes dan Konjen tentang perlindungan WNI di Malaysia.
Rektor IPDN Hadi Prabowo berharap kegiatan studi luar negeri ini dapat membawa manfaat bagi para peserta.
"Semoga para peserta dapat memanfaatkan pengalaman dan pembelajaran, apalagi mendapat kesempatan mengunjungi Konsulat Republik Indonesia di Songkhla Thailand yang merupakan Kantor Perwakilan RI di bagian Selatan Kerajaan Thailand, dimana kunjungan tersebut bersifat incognito/informal," kata Hadi.