TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan berdasarkan data Mabes Polri terhitung 5 Juni 2023 sampai 3 Juli 2023, tercatat 1.943 orang diselamatkan dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Menurut data yang disampaikan Mahfud, lebih dari seperempatnya merupakan pekerja seks komersial.
"Kemudian siapa mereka ini (yang diselamatkan)? Pekerja Migran Indonesia ada 65,5 persen. Pekerja seks komersial ada 26,5%, kemudian 6,6% untuk eksploitasi anak, dan 1,4% kerja sebagai ABK, Anak Buah Kapal," kata kata Mahfud saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Selasa (4/7/2023).
Ia mengatakan modus kejahatan terkait TPPO yang telah ditangani Polri, kata dia, bermacam-macam.
Mulai dari online scammer untuk perjudian, prostitusi, pekerja-pekerja kasar di kapal-kapal, pekerja rumah tangga di yang tidak digaji tetapi tidak boleh pulang, hingga penyiksaan di berbagai negara itu TKI kita.
Perkembangan terakhir, kata dia, bahkan modus kejahatan terkait TPPO tersebut terkait dengan perdagangan organ tubuh di Bekasi.
"Coba sekarang orang dikirim ke luar negeri, ginjalnya dijual, ditampung di berbagai ya rumah sakit dan tidak mendapat perawatan yang memadai juga," kata Mahfud.
Baca juga: Lagi, Dua Pekerja Migran Indonesia Asal NTB Jadi Korban Kekerasan dan TPPO di Libya
"Sehingga masih saya dapat info tadi dari Polri, itu di suatu negara masih ada 14 orang masih tertahan di rumah sakit dengan jual ginjal itu. Waktu berangkat dari sini bilang mau bekerja di restoran, di mana begitu. Sampai di sana kontrak jual ginjal. Itu jenisnya," sambung dia.