"Setelah Mario bersekolah di tempat yang mendidik dia dengan semi militer ini saya melihat ada perubahan karakter yang menjadi over confident (terlalu percaya diri)," ungkapnya dalam wawancara bersama Ni Luh dalam tayangan Kompas TV yang dikutip Sabtu (1/4/2023).
Rafael Alun mengatakan, Mario Dandy tidak lagi memiliki rasa takut dan rasa minder saat bertemu orang lain.
Bahkan, menurut Rafael Alun, ia sempat mengingatkan hal itu kepada putranya.
"Hal ini sudah berulang kali saya ingatkan bahwa jadi orang itu kalau terlalu percaya diri itu nanti ujungnya tidak bisa dikasih tahu, tidak bisa mendengarkan nasehat dan itu sudah berulang-ulang," terang Rafael.
Lebih lanjut, Rafael pun menampik, Mario Dandy bukanlah anak yang problematika.
Disebutnya, Mario Dandy hanya melakukan kenakalan-kenakalan remaja pada umumnya.
Seperti bertengkar dengan teman, ribut-ribut yang berujung perkelahian.
"Dan yang dia lakukan sekarang ini memang di luar batas," ucap Rafael Alun.
Meski begitu, Rafael Alun mengungkapkan, bahwa putranya taat terhadap komitmen dan cita-cita.
Baca juga: Jadi Tersangka Pencabulan, Mario Dandy Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Terjerat Kasus Penganiayaan Terhadap Putra GP Ansor
Kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap korban yakni putra petinggi GP Ansor, David, terjadi pada Senin (20/2/2023) lalu.
Tepatnya di Kompleks Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Atas perbuatannya, Mario Dandy ditetapkan sebagai tersangka.
Mario dijerat dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP.