Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) mendorong pemerintah untuk turut serta mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia di ASEAN.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto mengatakan bertepatan dengan Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia bisa menggunakan momentum ini untuk mengedepankan Soft Diplomacy.
Baca juga: Prodi S2 Pendidikan Matematika Raih Predikat Unggul, USD Perkuat Penelitian & Pengabdian Masyarakat
Menurutnya, selama ini Indonesia terkenal hanya mengekspor mahasiswa.
Ke depan, universitas-universitas yang unggul di Indonesia bisa dipromosikan menjadi tujuan mengenyam pendidikan tinggi bagi masyarakat di ASEAN.
"Indonesia ini bisa menjadi hub untuk sekolah bagi negara-negara ASEAN maupun Pasifik," kata Teguh dalam pernyataannya, Selasa (4/7/2023).
Teguh mengatakan melalui soft diplomacy pula, menurutnya Indonesia dapat menonjolkan keunggulan lainnya, selain resources-based.
Salah satunya, pendidikan Indonesia yang berkualitas, yang direpresentasikan oleh keberadaan universitas yang unggul dengan kualitas belajar mengajar yang baik.
"Karena market ini ada, misalnya negara-negara ASEAN seperti Kamboja, Myanmar, itu kalau dia langsung ke luar negeri terlalu berat. Maksudnya langsung ke negara Eropa. Bagaimana kalau misalnya transisinya di kita dulu, mungkin belajar beberapa materi dasar di kita," papar Teguh.
Baca juga: Ketua Yayasan Pendidikan Arnoldus Kupang Jelaskan Konteks Sumbangan Rp 500 Juta dari Johnny Plate
Guna mengiringi aspirasi bagi pemerintah tersebut, FEB UI sendiri terus memperkuat diri.
Teguh mengatakan pihaknya akan lebih gencar melakukan upaya-upaya internasionalisasi.
Fokus internasionalisasi tersebut dituangkan FEB UI dalam New Strategic Planning 2023-2027 sebagai pengembangan kualitas institusi.
Perencanaan strategis tersebut dirancang lebih inklusif dengan mempertimbangkan masukan seluruh stakeholders serta background study.
"FEB UI harus mencapai the next level of excellence. Next level-nya kami harus juga berpikir mengenai kawasan, bagaimana FEB UI ini juga berbicara di level kawasan ataupun di internasional," ujarnya.