Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, meminta Pekerja Migran Indonesia (PMI) ketika pulang ke Indonesia menjadi pengusaha.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir, saat menyampaikan sambutan berupa pesan motivasi, dalam acara pelepasan 120 PMI Korea Selatan (Korsel) dan 600 perelim dalam program kerjasama G To G di sektor finishing dan manufaktur di hotel Paninsula, Jakarta, Senin (10/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Erick mengatakan, Pekerja Migran Indonesia jangan selamanya menjadi pekerja di negeri orang, tapi harus mampu membuka lapang pekerjaan saat pulang ke Indonesia kelak.
"Ketika mereka pulang harus jadi pengusaha, itu yang hars dilakukan pekerja migran jangan selamanya menjadi pekerja," kata Erick, dalam sambutannya.
Erick kemudian meminta para pekerja migran untuk giat bekerja sambil menyerap ilmu pengetahuan selama ada di negara penempatan.
Baca juga: Kepala BP2MI Sebut Erick Thohir Wakil Presiden di Hadapan Ratusan PMI
Satu di antaranya, kata Erick, dengan mempelajari kultur dan budaya di Korea Selatan.
Erick mengingatkan para pekerja migran untuk tidak terjebak dalam kultur yang tidak baik selama ada di negara penempatan.
"Tetapi dengan kapabilitas lebih tinggi, apalagi kalau di luar negeri mereka belajar berkumpul, apakah disiplin dan lain, jangan justru terjebak dalam kultur yang tidak bagus," ucap Erick.
Sementara itu, Erick mengapresiasi kinerja Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Baca juga: BP2MI Gerebek Penampungan PMI Ilegal di Jakarta Timur
Hal itu, kata Erick, karena BP2MI dibawah kepemimpinan Benny Rhamdani, telah menyumbang devisa kepada negara senilai Rp159 triliun.
"Ini baru terjadi di bawah kepemimpinan Benny, para PMI menyumbang ratusan triliun kepada Republik Indonesia. Pak Benny ini memang hebat, pelayanan dan perlindungan yang diberikan kepada PMI patut kita dukung," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, mengatakan lembaganya tak punya uang untuk memberikan pelayanan kepada para PMI.
Hal tersebut disampaikan Benny Rhamdani, saat menyampaikan sambutan dalam acara pelepasan 120 PMI Korea Selatan (Korsel) dan 600 perelim dalam program kerjasama G To G di sektor finishing dan manufaktur di hotel Paninsula, Jakarta, Senin (10/6/2023).