News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Munaslub PKN

Anas Urbaningrum Tegaskan Tak Takut Dikriminalisasi Lagi

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Terpilih Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum memberikan sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). PKN menggelar Munaslub pada 14-16 Juli 2023 untuk memilih ketua umum baru untuk masa jabatan 2023-2028. Sempat terjerat kasus korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang kala ia masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku dirinya tidak takut jika nantinya tersangkut masalah hukum lagi. Warta Kota/Yulianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anas Urbaningrum telah kembali lagi ke dunia politik menjadi Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Sempat terjerat kasus korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang kala ia masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku dirinya tidak takut jika nantinya tersangkut masalah hukum lagi.

Anas Urbaningrum menyatakan bahwa proses hukum terkait kasus korupsi proyek Hambalang yang dialaminya sebagai bentuk kriminalisasi. Meski sempat mendekam di penjara selama 8 tahun, Anas tidak takut jika kembali mengalami hal serupa.

Pasalnya, kata dia, aktor yang mengkriminalisasi dirinya sudah berganti. Karena itu, potensi adanya kezaliman hukum bakal menimpanya kembali akan kecil.

"Karena hari ini kan yang punya potensi melakukan kezaliman hukum kan sudah berbeda. Aktor aktornya sudah berbeda, ganti zaman ganti aktor," kata Anas saat ditemui di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Sabtu (15/7).

Anas optimistis penegakan hukum era pemerintahan sekarang jauh lebih baik. Baginya, kezaliman hukum hanya terjadi pada era terdahulu.

"Mudah mudahan, saya yakin hari ini dan yang akan datang tidak ada yang seperti itu dulu. Kan begitu. Itu dulu," jelasnya.

Anas juga sempat mengungkapkan alasan dirinya kembali terjun ke dunia politik, meskipun dunia politik sempat menyeretnya ke penjara karena kasus korupsi proyek hambalang.

Anas menuturkan panggilan menjadi petugas publik menjadi alasan dirinya kembali terjun ke dunia politik.

Karena itu, Ia pun bersedia mengabdikan dirinya kembali menjadi petugas publik.

"Politik itu adalah tugas publik. Jadi terjun ke politik sesungguhnya adalah bersedia untuk menjadi petugas publik. Saya ulangi ya, terjun ke politik sesungguhnya adalah panggilan untuk bersedia untuk menjadi petugas publik," kata Anas.

Baca juga: Anas Urbaningrum Tekankan Partai Bukan Milik Keluarga atau Pribadi saat Tutup Munaslub PKN

Anas menyatakan bahwa dirinya pernah banyak menerima berbagai fasilitas dari Indonesia. Itulah kenapa ia ingin membalas jasa-jasa yang telah diberikan dengan mengubah keadaan bangsa Indonesia.

"Saya yang pernah mendapatkan fasilitas berupa kebaikan kebaikan Indonesia, bisa sekolah, bisa belajar apa saja, bisa agak mengerti tentang keadaan Indonesia," jelasnya.

"Nah cara saya untuk membalasnya adalah apa ? Saya harus berani dan bersiap menjadi petugas politik. Adalah petugas publik. Jadi itulah kenapa saya kembali berpolitik," sambungnya.

Lebih lanjut Anas menambahkan dirinya tidak memiliki target khusus saat kembali ke dunia politik.

Hanya saja, ia bakal menjalankan apapun tugas dan amanah yang diberikan rakyat kepada dirinya.

"Saya tidak pernah merumuskan target yang sangat khusus, yang penting apa yang di depan mata ditugaskan diamanahkan kepada saya, saya tunaikan dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.(tribun network/igm/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini