TRIBUNNEWS.COM - Simak cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Rabu 26 Juli 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, hari ini.
Menurut laporan terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 19 wilayah di Indonesia.
Terdapat ada 9 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Sedangkan 3 wilayah lainnya juga mengalami hujan, disertai kilat dan angin kencang.
Selain itu ada 7 wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem angin kencang.
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Rabu 26 Juli 2023, BMKG: Sulawesi Selatan Potensi Hujan Lebat
CUACA EKSTREM
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang
- Banten
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara
- Papua Barat
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Kep. Bangka Belitung
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
Baca juga: BMKG: Kemarau Tahun Ini Diprediksi Jauh Lebih Kering dari Tahun-tahun Sebelumnya
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku
- Papua
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter di Perairan Selatan Jawa Tengah pada Hari Ini, 26 Juli 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Siklon Tropis Doksuri terpantau di perairan utara Filipina dengan kecepatan angin maksimum 95 knot (175 km/jam) dan tekanan udara minimum 935 hPa yang bergerak ke arah utara-barat laut.
Intensitas siklon tropis tersebut diprakirakan meningkat dalam 24 jam ke depan.
Sistem tersebut menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) yang memanjang di Filipina, Laut Sulu dan Laut Cina Selatan serta daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Sulawesi.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet serta konvergensi tersebut.
Daerah tekanan rendah terpantau di Samudera pasifik utara Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Papua.
Daerah Perlambatan Kecepatan Angin (Konvergensi) terpantau memanjang di Aceh, di Bengkulu, dari Jawa barat hingga perairan timur Lampung, di Selat Karimata, di Kalimantan Selatan, dan dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)