Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik Rocky Gerung mengaku heran mengapa ia dihalangi bertemu dengan mahasiswa.

Dalam konferensi pers, ia mengisahkan saat berada di Yogyakarta ada massa yang disebutnya dari PDIP menghalang-halangi dirinya bertemu dengan mahasiswa.

Hal ini buntut dari ujaran kebenciannya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kemarin di Jogja saya dihalangi bertemu 1500-2000 mahasiswa oleh PDIP dan saya merasa itu buat apa menghalangi," kata dia Jumat (4/8).

Baginya partai sebesar PDIP tidak perlu melakukan hal tersebut.

Lantaran PDIP disebutnya bisa mengubah aturan bahkan undang-undang.

"Kalian partai, kalian punya kekuatan menggubah undang-undang, silakan ubah di DPR buat intelektual akademisi atau kritis sosial untuk bertemu mahasiswa," tutur dia.

Ia juga mengaku, telah bertahun-tahun menjadi pengajar di sekolah Megawati tentang pikiran bangsa. 

"Itu yang saya sayangkan. Jadi kalau saya mau terangkan tentang pikiran bangsa, kok dihalangi oleh partai di mana saya mengajar tentang pikiran bangsa," jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin pusing dengan ujaran tersebut.

Ia malah tak ingin melaporkan kasus tersebut dan hanya ingin fokus bekerja.

Baca juga: Kritik ke Jokowi Tuai Polemik, Rocky Gerung Tuding Ada yang Ingin Bermain di Air Keruh

"Itu hal hal kecil lah, saya kerja saja," kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta, Rabu, (2/8/2023).