News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rocky Gerung dan Kontroversinya

PDIP Vs Gerindra: Siapa yang Paling Loyal Pasang Badan Membela Jokowi saat Diserang Rocky Gerung?

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PDIP atau Gerindra? Siapa yang paling membela Jokowi dalam kasus dugaan penghinaan yang disampaikan pengamat politik Rocky Gerung?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang paling loyal pasang badan membela Jokowi ketika sang presiden disebut bajing*an tolo* oleh pengamat politik Rocky Gerung?

Tentu barisan relawan Jokowi bisa dibilang yang paling terdepan. Tak hanya menangkis, mereka juga bergerak cepat melaporkan dugaan penghinaan Rocky Gerung itu ke Polda Metro Jaya.

Lalu, bagaimana dengan para parpol pendukung Jokowi?

Ini cukup menarik, lantaran menjelang Pilpres 2024, Jokowi dilihat publik bukan lagi hanya "milik" PDIP.

Kedekatan Jokowi dengan Prabowo yang terbangun beberapa waktu terakhir juga dilihat sebagai kedekatan sang presiden dengan Gerindra.

Prabowo dan Partai Gerindranya secara lugas dan berulang-ulang memuji Jokowi dan berjanji untuk melanjutkan program mantan Wali Kota Solo itu, jika mereka memenangkan Pemilu 2024.

Oleh beberapa pengamat, fenomena yang terjadi pada hari ini dinilai sebagai "berebut" pengaruh Jokowi.

Prabowo dan Gerindra di satu sisi, dan PDIP beserta Ganjar Pranowo-nya di sisi lain.

Mereka, kata sejumlah pengamat, seakan sama-sama ingin menunjukkan didukung oleh Jokowi di Pilpres 2024.

Ketika Jokowi mendapat serangan dari Rocky Gerung, muncul pertanyaan, siapa yang paling pasang badan membela Jokowi: PDIP atau Gerindra?

Masing-masing pihak tentu memiliki argumentasi sendiri. Namun berikut kami rangkumkan langkah maupun pernyataan dari kedua Kubu terkait polemik pernyataan Rocky Gerung.

PDIP

PDIP langsung bergerak cepat. Para kader partai berlambang banteng itu langsung merespons pernyataan Rocky Gerung.

Aria Bima, misalnya, menilai apa yang dikatakan Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi adalah bentuk ujaran caci maki dan kebencian. Bukan lagi kritik yang membangun.

"Ini sudah bukan lagi kritik. Diksi yang digunakannya tidak menumbuhkan kesadaran masyarakat. Dia lebih mencaci maki, bukan sekadar koreksi," katanya.

Tak sekadar merespons lewat pernyataan, PDIP juga bergerak melaporkan Rocky Gerung ke kepolisian.

Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing, Rabu (2/8/2023) mendatangi Bareskrim Polri.

"Kami telah mengikuti alur seluruh pembicaraan dari Saudara Rocky Gerung. Kami menemukan juga delik pidana, terkait soal SARA," katanya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, ketika itu.

Laporan tim hukum PDIP tersebut telah diterima dan teregister dengan nomor LP/B/217/VIII/2023/SPKT/ Bareskrim Polri tertanggal 2 Agustus 2023.

"Semua warga negara harus dapat mempertanggungjawabkan ucapannya. Termasuk Rocky Gerung."

Rocky Gerung dinilai telah melanggar Pasal 28 ayat 2 UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 14 dan/atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946.

Tak Berhenti sampai di situ, politikus PDIP Ferdinand Hutahaean juga melaporkan Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya.

Mantan politisi Partai Demokrat tersebut melaporkan Rocky Gerung dengan UU/19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Ada enam pasal yang kami laporkan. Perinciannya dua dari UU ITE, yaitu Pasal 28 jo Pasal 45, dari KUHP Pasal 156 dan Pasal 160, serta Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946," ujar Ferdinand.

Laporan Ferdinand terdaftar dengan nomor LP/B/4465/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 1 Agustus 2023.

Gerindra

Bagaimana dengan Gerindra dan Prabowo dalam kasus Rocky Gerung?

Prabowo hingga kini belum bersuara terkait masalah tersebut.

Ketua Umum Gerindra itu bahkan sempat disindir pegiat media sosial Yusuf Dumdum.

Lewat cuitannya di Twitter, Yusuf meminta Prabowo membuktikan loyalitas pada Jokowi setelah muncul penghinaan oleh Rocky Gerung.

"Jokowi itu panglima tertinggi, kalau saya sebagai Menhan pasti gak terima pimpinan saya dikatain seperti ini," tulis Yusuf Dumdum di akun Twitternya, Selasa 1 Agustus 2023.

"Ayo pak @prabowo saatnya melakukan pembelaan terhadap pak @jokowi. Ini waktu yang tepat untuk menunjukkan loyalitas. Kita semua gak terima Presiden dikatain begini,” bebernya.

Meski Prabowo hingga kini tidak berkomentar, petinggi Gerindra telah angkat suara mengomentari pernyataan Rocky Gerung ke Jokowi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, mengungkapkan, Gerindra menilai pernyataan Rocky tidak memiliki dasar dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Gerindra sangat menyesalkan pernyataan Pak Rocky Gerung tersebut. Sangat tidak tepat disampaikan oleh seorang cendikiawan, karena ucapan ini diliput media, lalu dilihat berbagai kalangan masyarakat termasuk anak-anak muda," katanya.

Rocky, sambungnya, sebagai tokoh publik seharusnya dapat bijak memilih diksi dalam mengkritisi siapapun, termasuk saat melontarkan kritik terhadap Presiden Jokowi.

"Ini kan menggunakan diksi, yang kalau menurut saya, sudah sangat kelewatan. Boleh saja mengkritik tetapi sampaikan substansinya. Kalau seperti ini tidak tepat. Gerindra menyesalkan."

Lebih jauh Habiburokhman mengatakan, Jokowi merupakan salah satu Presiden terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia berhasil melewati badai pandemi virus corona (Covid-19).

"Sehingga menurut kami, pernyataan Rocky tidak memiliki dasar dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat."

Tidak seperti PDIP, Gerindra sendiri--setidaknya hingga hari ini--tidak melaporkan Rocky Gerung ke kepolisian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini