TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah penjelasan terkait arti lambang Gerakan Pramuka "Tunas Kelapa".
Diketahui, Hari Pramuka diperingati tanggal 14 Agustus tiap tahunnya.
Tahun ini, peringatan Hari Pramuka jatuh pada Senin, 14 Agustus 2023.
Tema yang diusung Gerakan Pramuka pada Hari Pramuka 2023 ini, yakni "Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional".
Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Sebelumnya, kata Pramuka diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata "Poromuko" yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Motto dari Praja Muda Karana atau yang lebih dikenal dengan Pramuka adalah "Satyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan".
Sementara untuk lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa.
Baca juga: Isi Dasa Darma Pramuka yang Artinya 10 Perbuatan Baik, Beserta Sejarah Terbentuknya
Lantas, apa arti lambang Gerakan Pramuka Tunas Kelapa?
Arti Lambang Pramuka
Dikutip dari pramuka.or.id, sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII PAsal 120, lambang dari Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa.
Penjabaran lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka.
Pencipta lambang Pramuka adalah Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka sekaligus pegawai Departemen Pertanian.
Sebagai informasi, Sunardjo Atmodipuro lahir pada 29 Februari 1903 di Blora dan meninggal pada 31 Mei 1979.
Silhouette tunas kelapa adalah lambang Gerakan Pramuka sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 yang merupakan penyempurna dari surat keputusan sebelumnya yaitu 15/KN/67 Tahun 1967.
Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia, Robert Baden Powell yang Ternyata Seorang Tentara Inggris
Dicantumkan dalam lampiran surat keputusan tersebut, berikut uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka yang terdiri dari 6 kiasan:
1. Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.
Lambang buah Nyiur yang tumbuh mengkiaskan, tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah Nyiur dapat bertahan lama.
Lambang mengkiaskan setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
Lambang mengkiaskan tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan apapun.
4. Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.
Lambang itu mengkiaskan, tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia, jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya.
Lambang itu mengiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
(Tribunnews.com/Latifah)