Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menepis soal video yang menunjukkan dirinya dan para elite buruh bakar-bakar dan makan daging saat massa buruh berdemonstrasi.
Sebagaimana diketahui, beredar sebuah video yang menunjukkan Said Iqbal dan sejumlah orang berada di dalam sebuah ruangan.
Di depan meja tersaji makanan berupa daging bakar.
Ia menegaskan video yang beredar direkam bukan saat momen Partai Buruh melakukan aksi demo tolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada 9 Agustus 2023.
Sebab saat demo tersebut, Said Iqbal menyebut dirinya juga turut turun ke jalan untuk ikut aksi.
"Saya ikut langsung di dalam aksi 9 Agustus memimpin Partai Buruh bersama elemen gerakan buruh," kata Said Iqbal dalam keteranganya, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Sebar Hoaks Pendemo Buruh Ditusuk Aparat, Seorang Lansia Ditangkap
Kemudian, berkaitan dengan video yang beredar itu, Said Iqbal menegaskan kejadiannya berlangsung saat ia melakukan konsolidasi se-Jawa Tengah di Cilacap, Jawa Tengah pada 22 Juli 2023.
"Pada waktu itu kami melakukan konsolidasi di tempat yang disewa, sangat sederhana, lokasinya adalah lokasi buruh. Setelah konsolidasi, makan siang," katanya.
Saat hendak makan siang Said Iqbal mengaku dirinya ditawari oleh pimpinan Partai Buruh di Cilacap untuk menikmati santap siang di kantor saja dengan sajian menu dari usaha milik para buruh itu sendiri.
"Teman-teman Partai Buruh Cilacap dan pimpinan buruh Cilacap mengajak saya 'bang presiden, jangan makan siang di restoran, ayo makan siang di kantor buruh dan merasakan masakan kaki lima milik buruh-buruh yang di-PHK,'" jelas Said Iqbal.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Buruh Gugat UU Cipta Kerja ke MK: Gunakan Cara Elegan
"Hari itu di Cilacap yang ada di video itu, kami duduk di kantor milik Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap, FSBMC. Gedungnya sederhana, di ujung jalan buntu. Mereka beli sendiri itu katanya, patungan," tandasnya.
Makanan yang disajikan itu pun, ungkap Said, adalah makanan kaki lima milik buruh yang ter-PHK oleh pabrik migas. Sehingga ia menyesalkan viralnya video itu dengan narasi yang memojokkan buruh.
"Makanan yang disajikan itu adalah makanan kaki lima milik buruh yang ter-PHK oleh pabrik migas. Jadi biasa mereka jualan sore-sore di depan kantor serikat buruh migas," katanya.
"Ini merugikan perjuangan buruh. Kita sedang berjuang menolak omnibus law, tapi kok mereka menyerangnya dengan mendegradasi perjuangan buruh," ucapnya.