Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Menurut Ma'ruf, sektor pertanian mampu menjadi bantalan ekonomi di tengah kompleksitas pandemi, juga dampak perubahan iklim ekstrem dan dampak ketegangan geopolitik dunia.
"Ketangguhan sektor pertanian makin diuji dengan adanya ancaman krisis El Nino, sektor pertanian mampu mencukupi supply (pasokan) beras sepanjang krisis tersebut," ujar Ma'ruf.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf pada acara Penyerahan Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian 2023.
Produksi beras di sepanjang 2022, kata Ma'ruf, lebih tinggi dibandingkan 2021 yang mencapai 31,5 juta.
Sementara pada tataran makro sektor pertanian tumbuh positif secara konsisten yang berkisar pada 658 triliun. Melihat tren pertumbuhan positif ini, Wapres meminta agar sektor pertanian terus ditingkatkan.
"Kita bersyukur indeks NTP meningkat sebagai cerminan kesejahteraan petani. Alhamdulillah masalah pangan selama ini bisa diatasi dan harga pangan relatif terjaga. Ini ditunjukkan dengan turunya inflasi di Indonesia dan masih berada pada batas terkendali karena keberhasilan kita menjaga pasokan," ungkap Ma'ruf.
Di sisi lain, Ma'ruf juga meminta agar kinerja pertanian dapat ditingkatkan kembali dalam menopang kemungkinan adanya krisis pangan global.
Artinya, capaian sektor pertanian Indonesia harus berada pada tingkatan sebelum masa pandemi.
"Capaian kita belum kembali ke situasi normal. Karena itu, kita masih dituntut untuk bekerja lebih keras lagi setelah melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan. Saya menyambut baik inisiatif Kementan untuk pemberian adikarya pembangunan pertanian sebagai penghargaan atas dedikasi dan kerja keras berbagai pihak," pungkas Ma'ruf.