Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro menyebutkan bahwa semua pihak berkontribusi atas pencemaran udara yang memburuk belakangan ini.
Hal ini disampaikan Sigit dalam talkshow Kompas TV, Selasa (15/8/2023).
"Sebetulnya kita semua yang berkontribusi terhadap masalah pencemaran ini," ucap Sigit.
Ia memaparkan, ada dua penyebab polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.
Kondisi ini menurut KLHK berulang setiap tahun.
"Ini kan kombinasi antara faktor metrologi dan juga pencemaran yang ada di Jakarta. Dari faktor meterologi ini udah kejadiannya sudah berulangnya adalah setiap bulan Juli setiap bulan sampai di Oktober, karena angin timur yang kering maka intensitas pencemaran itu dipicu di sana," jelas dia.
Baca juga: Anies Sebut Polusi Jakarta Berasal Dari Udara Kotor di Luar Kota
Kemudian penyebab lainnya kendaraan atau transportasi di Jakarta ini tercatat ada 24,5 juta kendaraan pertumbuhan yang setiap tahunnya bertambah sekitar 1,6 juta.
"Jadi setiap tahun kita juga mengalami seperti itu," kata Sigit.
KLHK mengklaim telah melakukan antisipasi agar pencemaran udara tidak terulang terus setiap tahun.
Salah satunya adalah melalui uji emisi kendaraan.
"Kita sudah mulai mengatur kendaraan bermotor itu wajib dilakukan uji emisi artinya sebetulnya ini tujuannya adalah memelihara sehingga kendaraan itu menjadi lebih efisien, memenuhi mutu dipastikan itu saja," urai Sigit.