Pertama, 'gegenang' atau ingatan yang disimbolisasikan dengan porong di bagian kepala menggunakan bulu ayam jago dan kepala burung uak.
Simbol ini dimaknai sebagai melakukan kebaikan.
Kedua, 'pemenden' (perasaan) yang disimbolkan dengan 'karai' berupa kulit kayu dan kalung, baik kelana (dari manik-manik), dari taring babi rusa, ataupun kalung dari perunggu.
Artinya, manusia harus selalu menimbang dengan perasaan tetapi jangan berlebihan.
Simbol ketiga adalah keketez (kekuatan) yang disimbolkan dengan ikatan-ikatan di tangan, di kaki dan pinggang.
Ikatan yang telah didoakan ke Sang Khalik dan dipercaya bisa memberi kekuatan.
Atribut penting lain yang biasa digunakan adalah santi (pedang) sebagai simbol pembuka jalan kehidupan, pemelihara kehidupan dan pelindung kehidupan itu.
Sementara tengkorak merupakan simbol pemburu.
"Dalam tarian ini sering diteriakkan I Yayat U Santi yang berarti angkat pedang dan mainkan (acung-acungkan)."
"Maknanya penyemangat menghadapi tantangan kehidupan," pungkas Erina.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)