Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat menyampaikan Laporan Kinerja Rektor UT Tahun 2022 di hadapan Majelis Wali Amanat (MWA) UT.
Sejumlah program strategis pengembangan UT disampaikan pada kesempatan ini.
Dalam Rapat Pleno Terbuka MWA yang digelar secara hibrida, Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan laporan seperti tren mahasiswa UT, capaian kinerja, hingga program pengembangan UT ke depan.
Ojat mengungkapkan pembukaan program studi internasional sebagai salah satu program pengembangan UT ke depan.
"Program studi internasional adalah program studi yang yang bisa diakses oleh orang Indonesia di luar negeri atau orang luar negeri yang ingin ambil prodi di UT," kata Prof Ojat.
Program studi internasional yang rencananya akan dibuka tahun depan itu yaitu Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Hukum, dan Akuntansi.
UT akan mengejar akreditasi internasional terlebih dulu untuk rencana pembukaan prodi internasional tersebut.
Program pengembangan UT ke depan, kata Ojat, yaitu penawaran program studi baru yang relevan dengan pasar kerja dan perkembangan teknologi serta passing out program studi yang sudah jenuh.
Prof Ojat melanjutkan, UT ke depan juga akan memperkuat digital learning ecosystem (DLE) dan juga akan berpartisipasi dalam pemeringkatan perguruan tinggi dunia seperti Times Higher Education (THE), Webometrics, dan UI Greenmetric.
"Pengembangan entitas bisnis, ini salah satu yang menarik dan ini bagian yang snagat challenging. Pengembangan entitas bisnis UT bukan hanya dari UKT mahasiswa teapi juga dari sektor ekonomi lain yang menjadi income generating UT," katanya.
Selanjutnya ada pengembangan dana abadi. Menurutnya, dana abadi itu penting tetapi harus dengan analisis yang hati-hati.
"Ini yang bisa disampaikan dan program ini membutuhkan masukan dari teman semua agar UT ke depan ga hanya bertumpu dari UKT tapi dari kegiatan lain," tuturnya.
Sementara Ketua MWA UT Prof Ainun Naim mengatakan, secara umum kinerja UT semakin baik dari aspek tata kelola hingga pelayanan akademik kepada mahasiswa.
Dia pun mengapresiasi rektor yang tak hanya menyampaikan laporan kinerja namun juga seperti apa program strategis UT ke depan.
Selain itu, dia juga mendorong UT untuk beradaptasi dengan perubahan iptek yang sangat cepat.
"Hal ini terkait dengan perkembangan artificial intelligence sehingga UT dapat berperan dalam era perkembangan iptek itu," ujarnya.
Prof Ainun mendukung rencana UT untuk mengejar reputasi global dengan membuka asesmen dari THE dan pemeringkatan perguruan tinggi dunia lainnya.
Serta rencana UT akan membuka prodi internasional. Terkait dengan prodi baru yang dibutuhkan di era teknologi saat ini, Prof Ainun mencontohkan prodi tentang e-commerce bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
"UT sudah menyediakan fleksibilitas proses belajar sejak lama. Ketika Covid dan online learning berlangsung, UT semakin siap dan mungkin paling siap dibandingkan kampus lain di Indonesia melalui pendidikan tinggi jarak jauhnya itu," pungkas Prof Ainun.
Transformasi UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) telah secara resmi disahkan pemerintah melalui PP No. 39 Tahun 2022.
Sebagai PTNBH, UT kini mempunyai organ penting yaitu Majelis Wali Amanat (MWA).
Sebagaimana diketahui dalam PP No. 39 Tahun 2022 tentang PTN-BH UT tersebut dijelaskan bahwa peran MWA UT yaitu menyusun, merumuskan, dan menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang non akademik.